YOGYA (KR) - Terminal Giwangan Yogyakarta akhirnya memperoleh satu alat pemeriksaan GeNose dari Kementerian Perhubungan. Meski demikian, penggunaannya untuk memeriksa penumpang di terminal tipe A tersebut masih menunggu sarana pendukung.
Koordinator Satuan Pelayanan Terminal Giwangan Yogyakarta Bekti Zunanta, mengaku pihaknya belum dapat mengoperasionalkannya saat ini karena tidak memiliki perlengkapan komputer dengan spesifikasi yang sesuai. â€Kami mendapat satu unit peralatan GeNose. Peralatan ini diberikan bukan dipinjamkan tetapi belum bisa digunakan,†ungkapnya, Sabtu (17/4).
Menurutnya, kendala yang dihadapi dalam operasional peralatan tersebut disebabkan peralatan komputer atau laptop yang dimiliki Terminal Giwangan tidak memiliki spesifikasi yang cukup untuk menjalankan peralatan pemeriksaan tersebut. Pihaknya sudah mencoba dengan komputer yang ada di terminal tetapi tidak bisa digunakan
untuk kebutuhan operasional alat tes dan print out hasilnya.
Bekti mengaku, Terminal Giwangan sudah mengajukan kebutuhan untuk bantuan peralatan pendukung tersebut melalui Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah Jateng dan DIY. Sedangkan untuk personel yang mengoperasionalkan peralatan, sudah ada dua personel yang menjalani pelatihan. â€Jika seluruh peralatan siap, maka pemeriksaan GeNose di Terminal Giwangan bisa dilakukan meski hanya terbatas karena jumlah ampul yang diberikan pun terbatas hanya 300 buah,†imbuhnya.
Oleh karena itu, peralatan tersebut akan digunakan untuk pemeriksaan secara acak kepada calon penumpang. Misalnya sampelnya 10 orang perhari maka persediaan ampul hanya bisa digunakan selama satu bulan.
â€Jika saat diperiksa suhu ada penumpang yang memiliki suhu tubuh tinggi atau terlihat kurang sehat maka akan diarahkan untuk melakukan pemeriksaan GeNose. Khususnya untuk penumpang bus antar kota antar provinsi (AKAP),†jelasnya.
Selama ini, lanjut Bekti, protokol kesehatan yang dijalankan untuk penumpang di Terminal Giwangan dilakukan dengan standar seperti pemeriksaan suhu untuk penumpang yang akan berangkat maupundatang. Protokol dilakukan untuk memastikan seluruh penumpang menggunakan masker serta meminta penumpang mencuci tangan dan menjaga jarak. (Dhi)