YOGYA, KRJOGJA.com - Pemberlakuan pembelajaran tatap muka di sekolah tidak perlu harus menunggu tahun ajaran baru 2021/2022. Lembaga pendidikan yang akan memulai kegiatan tatap muka di sekolah pun dapat mengajukan diri ke satgas tingkat kota.
Walikota Yogya Haryadi Suyuti menjelaskan, syarat utama pembelajaran tatap muka ialah kesiapan infrastruktur di sekolah. "Acuannya bukan tahun ajaran baru, bukan itu. Soal waktu hanya untuk menyeragamkan saja. Yang penting ialah kesiapan infrastrukturnya," jelasnya, Sabtu (10/4/2021).
Oleh karena itu, jika usai lebaran nanti ada sekolah yang akan mengawali pembelajaran tatap muka akan dipersilakan. Terutama untuk jenjang SMP baik negeri maupun swasta. Akan tetapi jauh hari sebelumnya harus mengajukan diri ke Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogya. Selanjutnya, tim satgas akan melakukan supervisi bersama Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora).
Beberapa hal yang menyangkut infrastruktur antara lain ketersediaan wastafel, thermogun, alur kedatangan dan kepulangan siswa hingga skema tempat duduk siswa. Jika dari aspek infrastruktur dinilai siap, maka langkah selanjutnya ialah persetujuan orangtua siswa. "Dulu satu meja bisa dua orang, mungkin besok hanya satu orang. Skemanya bisa diatur misal Senin yang masuk ialah siswa nomor urut genap, selanjutnya ganjil. Minggu depan diganti, yang Ganjil mulai Senin dan seterusnya sampai Sabtu," urainya.
Terkait buku pedoman pembelajaran tatap muka, menurut Haryadi sudah sejak lama dibagikan ke sekolah. Selain itu juga ada buku saku namun belum disosialisasikan ke komite sekolah karena masih dalam penyempurnaan. Meski demikian, yang perlu disikapi ialah respons peserta didik jika bertemu untuk pertama kali di sekolah setelah satu tahun lebih belajar lewat daring.
"Jangan sampai hal itu justru menimbulkan celah untuk penularan Covid-19," tegas Haryadi seraya menambahkan, seluruh guru dan tenaga kependidikan yang meliputi karyawan hingga tukang kebun juga sudah berhasil divaksin.(Dhi)