yogyakarta

Potensi Bencana Sekunder Erupsi Merapi Tetap Diantisipasi

Jumat, 19 Februari 2021 | 07:30 WIB

YOGYA, KRJOGJA.com - Antisipasi terhadap potensi bencana sekunder erupsi Merapi masih terus dilakukan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogya sejak awal tahun memberikan sosialisasi ke Kampung Tangguh Bencana (KTB) secara bergiliran.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Yogya Nur Hidayat, mengungkapkan edukasi dan sosialisasi tidak boleh berhenti di tengah berbagai potensi bencana yang mungkin terjadi. "Ada tiga hal yang kami tekankan yakni bencana pandemi Covid-19, dampak la nina berupa curah hujan tinggi, serta bencana sekunder Merapi berupa banjir lahar dingin," ungkapnya, Kamis (18/2/2021) malam.

Menurutnya, ketiga potensi bencana tersebut masih menjadi ancaman yang harus disadari oleh masyarakat. Bentuk kewaspadaan perlu dibangun melalui mitigasi bencana yang dikoordinir oleh masing-masing KTB. Proses penanganan bencana pun selalu mengacu pada tiga hal yakni tim reaksi cepat untuk penanganan awal, assessment untuk menilai kerusakan, serta fasilitasi bantuan yang dibutuhkan.

Nur Hidayat menandaskan, penanganan bencana di tengah masa pandemi membutuhkan pola tersendiri. Akan tetapi ia berharap masyarakat mampu sigap dan terus waspada. "Pandemi sudah berlangsung selama setahun. Antisipasinya ialah protokol kesehatan. Sedangkan la nina bisa berdampak pada banjir, longsor, pohon tumbang dan lainnya. Ini juga berkaitan dengan banjir lahar dingin, karena jika hujan deras dari lereng Merapi hingga kota maka potensi banjir lahar dingin meningkat," urainya.

Oleh karena itu, sejak awal musim hujan pihaknya juga sudah menyiagakan posko pemantauan di berbagai titik serta mengintensifkan pola komunikasi dengan KTB. Hal ini karena semua wilayah yang berada di bantaran sungai, terutama di Kali Code, masuk dalam kategori rawan bencana. Antara lain Kemantren Tegalrejo, Gondokusuman, Danurejan, Gondomanan, Umbulharjo serta Mergangsan. Wilayah di bantaran sungai itu pun sudah terbentuk KTB sehingga pola koordinasi bisa semakin baik.

Potensi lahar dingin di Kali Code bisa dilihat jika intensitas air di hulu meningkat hingga di atas 1 meter. Apalagi material erupsi Merapi banyak menumpuk di hulu Kali Boyong yang terusannya ke Kali Code. "Jika di lereng hujan deras dan ada kenaikan debit di posko Ngentak, apalagi jika kondisi kota juga hujan deras maka warga di bantaran Kali Code harus siaga," tandasnya.

Bentuk siaga tersebut ialah dengan siap mengungsi ke daerah yang lebih aman. Posko pengungsian telah dikoordinasikan dengan KTB, baik dengan memanfaatkan Balai RW, rumah warga atau gedung publik.(Dhi)

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB