yogyakarta

Tahun Baru Imlek 2572, Harapkan Segera Bebas Covid-19

Kamis, 11 Februari 2021 | 09:10 WIB
Klenteng Kong Ling Bio Tidak Gelar Perayaan Imlek.

YOGYA, KRJOGJA.com - Dua hari jelang Tahun Baru Imlek 2572, meski tidak ada sembahyangan bersama di Klenteng Poncowinatan tetapi umat secara pribadi atau bersama keluarga secara bergantian datang dan berdoa, Rabu (10/2/2021) pagi hingga malam harinya. Sedangkan di Klenteng Gondomanan juga tidak ada pesta, namun saat pergantian tahun baru Imlek, Kamis (11/2/2021) malam ada doa bersama secara terbatas untuk memohon keselamatan di tahun 2572/2021 di bawah Shio Kerbau.

"Warga Tionghoa mematuhi peraturan pemerintah dengan disiplin prokes Covid-19, kita menghindari terjadinya kerumunan dengan meniadakan sembahyangan bersama yang biasanya diikuti hingga ratusan warga Tionghoa, juga pesta dan kumpul bersama ditiadakan" ucap Pemerhati Peduli Klenteng, Gutama Fantoni kepada KRJogja.com, Rabu (10/2/2021) malam.

Walau demikian dengan disiplin prokes Covid-19 warga Tionghoa juga terlihat. menyiapkan tradisi Imlek di altar klenteng dengan menyiapkan sesaji, buah-buahan, kue keranjang dan lainnya. "Sesaji dan bingkisan Imlek dikemas dengan protokol kesehatan," ungkap Fantoni.

Sementara Ketua Pengurus Klenteng Gondomanan Yogyakarta, Ang Ping Siang menyebutkan meski tidak ada pesta, kumpul-kumpul di malam pergantian tahun baru Imlek 2572, Kamis (11/2/2021) malam tetap ada doa bersama secara terbatas dengan prokes Covid-19.

"Sembahyang/doa bersama untuk memohon Tuhan YME agar kita segera lepas dari pandemi Covid-19, bebas dari bencana dan segera pulih kembali," ucap Ping Siang.

Maka doa di malam tahun baru Imlek akan dijaga pihak berwajib, dan umat yang datang bisa bergantian untuk menyampaikan doa dan harapan masing-masing. "Ribuan lilin akan dinyalakan, namun malam tahun baru Imlek ini tanpa pesta kembang api. Kita membatasi dan menghindari kerumunan," ungkap Ping Siang.

Sedangkan Ketua Perkumpulan Warga Cantonese Yogyakarta, Frananto Hidayat dan Ketua Paguyuban Hakka Jogjakarta Y Rusmin menegaskan tidak ada acara khusus, pesta atau kumpul bersama merayakan Imlek.

"Namun tradisi tetap berjalan, biasanya anak-anak atau mereka yang belum menikah berkunjung ke rumah yang dituakan," ungkap Frananto

Rusmin menambahkan jiika hendak berkunjung ke keluarga harus memastikan diri sehat dan yang dikunjungi juga sehat dengan disiplin prokes.

"Ada tradisi pemberian angpao pada anak-anak atau yang belum menikah sebagai tanda kasih. Sedang pemberian angpao pada pinisepuh atau orang yang dituakan sebagai tanda hormat/bakti," ujarnya.

Frananto menyebutkan menyambut tahun baru Imlek ada tradisi makan yang manis-manis, buah-buahan apel jeruk dan lainnya agar tahun baru nanti kondisi lebih manis, sehat. "Juga ada mie panjang umur makan ikan dan lainnya, supaya selamat panjang umur," jelasnya. (R-4)

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB