YOGYA, KRJOGJA.com - Komisi A DPRD DIY mendesak Pemda DIY serius dalam menangani dampak pandemi Covid-19. Terutama di sektor pendidikan dan ekonomi yang menjadi sektor pendapatan pemerintah.
"Selain ekonomi yang anjlok, pendidikan juga ikut terkena imbas. Masa depan dunia pendidikan Yogyakarta jadi mengkhawatirkan. Selain itu semakin banyak keluhan di masyarakat tentang kondisi saat ini. Baik orangtua maupun siswa itu sendiri," kata Wakil Ketua Komisi A DPRD DIY Suwardi, kepada media beberapa waktu lalu.
Suwardi meminta Pemda DIY serius memikirkan solusi dua permasalahan ini. Karena saat ini fenomena Covid-19 masih terus meningkat. Meskipun ada kebijakan Pengetatan secara Terbatas Kegiatan Masyarakat (PTKM). Kasus positif masih tinggi, ekonomi semakin anjlok dan terjadi ketimpangan dalam penyelenggaraan pendidikan.
Mengenai adanya Pergub 28/2020 tentang perubahan kedua atas Pergub 162/2019 tentang penjabaran anggaran pendapatan dan belanja daerah tahun anggaran 2020, Suwardi berharap ada penanganan komprehensif yang dapat dilakukan oleh Pemda DIY.
"Kami berharap ada penanganan komprehensif, sehingga dampak yang timbul dari sisi ekonomi jangan sampai chaos. Demikian pula dari sisi pendidikan, diharapkan Yogyakarta sebagai kota pendidikan yang berkarakter harus dipertahankan," ujarnya.
Oleh karena itu, penanganan Covid-19 tidak hanya terbatas pada pasien dan upaya pencegahannya saja. Namun pada dampak yang ditimbulkan akibat kebijakan penanganan Covid-19 dari sisi ekonomi dan pendidikan juga harus ditangani.
Di sektor pendidikan, pihaknya berharap ada suatu penelitian mengenai dampak adanya Covid-19 ini. Pasalnya sekolah daring telah berlangsung selama setahun. Hal ini untuk mengetahui bagaimana kondisi anak didik di sisi karakter maupun dari sisi akademis.(Awh)