YOGYA, KRJOGJA.com - Ditengah pandemi Covid-19, Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) sebagai agenda tahunan wisata dan budaya di Yogya pada gelaran XVI Tahun 2021 ini akan dilaksanakan secara virtual dengan disiplin prokes. Even dalam Perayaan Tahun Baru Imlek 2572 ini siap digelar 7 (tujuh) hari, mulai Sabtu (20/2/2021) sampai dengan puncaknya pada perayaan Cap Go Meh, Jumat (26/2/2021) di Yogyakarta.
"Dengan konsep virtual/online harapannya tetap memberikan kontribusi positif yang besar bagi masyarakat sekitar, baik dalam hal hiburan, pengenalan dan pelestarian budaya, maupun pendapatan daerah," jelas Ketua Jogja Chinese Art and Culture Centre (JCACC) Harry Setio kepada KRJOGJA.com baru-baru ini.
Disebutkan Masyarakat Tionghoa dari belasan organisasi/paguyuban Tionghoa yang tergabung dalam JCACC kembali bekerjasama dengan Pemerintah Kota Yogyakarta, Dinas Pariwisata DIY dan Dinas Kebudayaan DIY, untuk merayakan Tahun Baru Imlek 2572, seperti yang sudah dilakukan sejak lima belas tahun sebelumnya dari 2006 dalam even tahunan PBTY yang sudah menjadi ikon wisata/budaya di Kota Yogya.
"Adapun konten acara virtual yang disiapkan dalam PBTY XVI-2021 meliputi Webinar, Podcast, Traditional Performance, Oriental Performance, Wayang Potehi, Wushu, Live Music, Chinese Forecast Cooking, Class Barongsai & Liong, doorprize, Fun & Fact Imlek. Saat ini sudah disusun kepanitiaan dan sudah menggelar rapat intensif dengan prokes sejak satu bulan lalu," jelas Harry menyebutkan konsep acara masih terus digodog.
Disebutkan Susunan Panitia PBTY XVI-2021 yaitu Ketua Umum Tri Kirana M SPs, Wakil Ketua Umum Tandean Harry Setio, Ketua Pelaksana Ellyn Subiyanti, Ketua I Gutama Fantoni (Keamanan & Perijinan, Humpub, Konsumsi), Ketua II Subekti Saputro Wijaya (Acara) , Ketua III Ernest Lianggar K (Multimedia & Perlengkapan). Dengan didukung, tokoh-tokoh, Ketua Paguyuban Tionghoa Yogya, juga instansi terkait. (R-4)