YOGYA, KRJOGJA.com - Kondisi sektor mebel (furniture) dan kerajinan (craft) di DIY semakin tidak menentu di tengah kebijakan pengetatan atau pembatasan selama pandemi Covid-19 ini. Guna bersaing dan bertahan di tengah pandemi, pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mebel dan kerajinan di DIY diminta harus kreatif dan inovatif.
Penasihat Asosiasi Industri Mebel & Kerajinan Indonesia (Asmindo) Komda DIY Endro Wardoyo mengatakan tren pasar perdagangan luar negeri atau ekspor untuk mebel maupun kerajinan dari DIY mengalami kenaikan sejak akhir tahun 2020 lalu hingga awal 2021 ini. Namun sayangnya ekspor produk mebel dan kerajinan di DIY tersebut tengah terkendala distribusinya dipicu kelangkaan peti kemas (kontainer)-nya.
"Pasar industri mebel dan kerajinan di DIY untuk dalam negeri sendiri sebenarnya masih cukup baik. Tetapi pelaku UKM mebel dan kerajinan dituntut harus kreatif agar mampu bertahan di tengah pandemi Covid-19," tandas Endro kepada KRJOGJA.com di Yogyakarta, Jumat (22/1/2021) malam.
Endro mengaku pelaku UKM mebel dan kerajinan di DIY yang masih bertahan hingga sekarang tidak lain adalah mereka yang kreatif dan inovatif. Semisal pemasaran produk mebel dan kerajinanya dalam negerinya berjalan melalui pemasaran daring atau online dan mengikuti tren pasar.
"Teman-teman yang aktif berkreasi dan inovasi inilah yang bisa bertahan di DIY. Sedangkan bagi pelaku UKM mebel dan kerajinan yang pasif dan mengandalkan semua serba konvensional, saya rasa mereka akan bermasalah saat ini," imbuhnya.
Menurut Endro, banyak sekali peluang yang terbuka sekarang bagi pelaku UKM mebel maupun kerajinan di DIY melalui pemasaran online dan lain sebagainya. Pemerintah sendiri sudah memperlihatkan keberpihakannya terhadap pelaku UMKM, contohnya ada dalam Undang-Undang (UU) Cipta Kerja yang mengamanatkan 40 persen dari pagu anggaran belanja negara diperuntukkan untuk UMKM.
"Tujuannya agar UMKM bisa menggeliat artinya ada pekerjaan di situasi sulit ini. Tujuannya sudah baik, sekarang kita tunggu implementasi 40 persen dari pagu anggaran tersebut bisa berjalan dengan baik di lapangan. Jadi kita menyambut baik keberpihakan pemerintah terhadap UMKM, sebab intervensi negara itu memang sangat diperlukan dalam kondisi pandemi dengan memberikan peluang bagi UKM untuk bersaing dan bertahan," terangnya. (Ira)