YOGYA, KRJOGJA.com - Guna mencegah klaster penularan COVID-19 pada hari raya Natal, banyak Gereja Kristen di Daerah Istimewa Yogyakarta yang memilih menyelenggarakan ibadah Natal secara daring.
Ketua Umum Badan Kerja Sama Gereja-gereja Kristen (BKSGK) DIY, Pendeta Agus Haryanto M Min menjelaskan, dari ratusan Gereja Protestan yang ada di DIY, beberapa gereja memang mengajukan izin ibadah tatap muka terbatas. Itu pun hanya untuk internal dan waktu ibadahnya dibatasi.
"Beberapa gereja mengajukan izin ibadah tatap muka. Itu pun hanya di kalangan sendiri, jadi hanya untuk anggota atau aktivis. Jadi saya rasa ini tidak membuka peluang bagi para pendatang untuk bisa hadir," ungkap Pendeta Agus kepada Komisaris Utama Kedaulatan Rakyat (KR) Prof Dr Inajati Adrisijanti, Direktur Umum Yuriya Nugroho Samawi SE MM MSc serta Wapimred Drs H Ahmad Luthfie MA.
Karena penyelenggaraan Natal ada di tengah pandemik COVID-19, pihaknya pun telah mengimbau gereja Protestan di DIY untuk bisa melakukan ibadah maupun perayaan Natal secara online maupun live streaming. Tergantung fasilitas yang dimiliki masing-masing.
"Mari kita bersama menyambut Natal dengan penuh kesederhanaan dan kehati-hatian. Tetap merayakan Natal di rumah masing-masing. Misalnya pun ada ibadah tolong jalankan protokol kesehatan dengan sangat ketat, supaya pandemik cepat berlalu dan Natal supaya tidak menjadi klaster baru," paparnya.
Seruan dan komitmen Natal BKSGK tahun ini adalah mendorong pemerintah dalam pencagahan penyebaran covid-19, mendukung pemimpin daerah hasil pilkada yang telah terlaksana, recovery dalam segala aspek kehidupan, mempertahankan NKRI dalam bingkai Pancasila serta mengatasi kemerosotan moral yang berdampak degradasi kualitas hidup berbangsa dan bernegara.(Ndw)