yogyakarta

Konstruksi Tol Yogya-Bawen Elevated,Tak Ganggu Fungsi Selokan Mataram

Rabu, 23 Desember 2020 | 09:12 WIB
Kepala Dinas PTR DIY Krido Suprayitno (kiri) menyerahkan dokumen IPL Gubernur DIY Jalan Tol Yogya-Bawen kepada PPK Pengadaan Tanah Jalan Tol Yogya-Bawen Heru Budi Prasetya (kanan)

YOGYA, KRJOGJA.com - Izin Penetapan Lokasi (IPL) Gubernur DIY Jalan Tol Yogya-Bawen resmi diserahkan kepada Tim Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satuan Kerja (Satker) Pelaksana Jalan Bebas Hambatan (PJBH) Yogya-Bawen dan PT Jasamarga Jogja Bawen (JJB) selaku konsorsium pemenang lelang proyek Jalan Tol Yogya-Bawen.

Area pembangunan konstruksi Jalan Tol Yogya-Bawen ini akan banyak bersinggungan dengan Selokan Mataram, namun dipastikan tidak akan mempengaruhi fungsinya sebagai saluran irigasi

"Justru dengan keberadaan jalan tol itu, pelestarian Selokan Mataram harus tetap terjaga baik secara teknis maupun pemanfaatan. Harus ada jaminan, keberadaan jalan tol itu tidak mengganggu keberadaan Selokan Mataram dengan tergambar di Detail Engineering Design (DED) Jalan Tol Yogya-Bawen yang sedang dalam tahap finalisasi saat ini," ujar Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (PTR) atau Kundha Niti Mandala Sarta Tata Sasana DIY Krido Suprayitno dikantornya, Selasa (22/12).

Krido mengatakan lokasi pembangunan Jalan Tol Yogya-Bawen sepanjang 8,5 Km di DIY tersebut berada di 28 padukuhan, 7 desa, 3 kecamatan di Sleman dengan perkiraan luas tanah ± 496.209 m2 atau 49,6 Ha. Jumlah bidang yang terdampak sekitar 915 bidang dengan 952 warga terdampak dengan satu pintu keluar yang berada di Simpang Susun Desa Banyurejo Seyegan Sleman.

" Pembangunan Jalan Tol Yogya-Bawen ini akan didominasi elevated atau melayang sekitar 75 hingga 85 persen sedangkan sisanya dibangun at grade. Sehingga mempengaruhi fungsi Jalan Kabupaten, Jalan Desa dan Jalan Lingkungan serta Jalan Provinsi untuk pintu keluar tol," katanya.

Guna pengkondisian, Krido mengaku telah melibatkan pihak kecamatan terutama terkait fungsi Selokan Mataram. Pihaknya bergerak cepat menyusun pengkajian multiplier effect dan pengendalian lokasi terdampak terhadap pengaruh pintu keluar tol khususnya terhadap positioning Selokan Mataram pada 2021. Mengingat keberadaan Jalan Tol Yogya-Bawen ini akan berdampak terhadap pertumbuhan di Jogja-Solo-Semarang (Joglosemar) dari sisi keruangan.

"Selokan Mataram di beberapa kecamatan akan dilewati jalan tol yang sebagian besar elevated serta terdampak koridor setidaknya 500 meter ke kanan maupun ke kiri dan tempat-tempat prioritas yang harus diantisipasi dampak multiplier effect keberadaan jalan tol. Pekerjaan konstruksi jalan tol akan mengacu pada DED nantinya, disini sudah dijabarkan keberadaan trase-trase yang terdampak," imbuhnya

Direktur Utama PT JBB Mirza Nurul Handayani menuturkan dengan keluarnya IPL Jalan Tol Yogya-Bawen ini, pihaknya akan menindaklanjuti berkoordinasi dengan Kantor Wilayah (Kanwil) Badan Pertanahan Nasional (BPN) DIY dalam hal pembentukan panitia pengadaan tanah Jalan Tol Yogya-Bawen antara lain Satgas A dan Satgas B, tim pengukuran dan tim administrasi.

"Kita akan menentukan daftar nominatif dengan melakukan pengukuran dan pemetaan ulang semuanya yang terdampak pembangunan jalan tol yang berada di wilayah DIY sepanjang 8,5 Km dari 75 Kam trase Jalan Tol Yogya-Bawen. Setelahnya masuk ke appraisal yang menjadi ranah Kementerian PUPR melalui Tim PPK Pengadaan Tanah Jalan Tol Yogya-Bawen yang akan disampaikan kepada warga terdampak," jelas Mirza. (Ira)

Mirza menegaskan jika warga terdampak sepakat dengan harga tanah dari tim appraisal lalu dilanjutkan tahapan pembebasan tanah hingga pembayaran ganti untung. Setelah IPL terbit, pihaknya sudah bisa melakukan pembayaran ganti untung yang pertama sekitar Maret 2021 sehingga pembangunan konstruksi bisa dimulai Agustus 2021. Nilai investasi secara keseluruhan mencapai Rp 14 triliun untuk pembangunan Jalan Tol Yogya-Bawen.

" Kita akan lakukan simultan antara pengadaan lahan dan pembangunan konstruksi Jalan Tol Yogya-Bawen yang memang akan dimulai dari wilayah DIY. Sebab IPL Gubernur Jateng untuk trase tol Bawen belum turun. Konstruksinya secara keseluruhan akan memakan waktu dua tahun dari Agustus 2021 hingga Juli 2023" terangnya. (Ira)

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB