YOGYA, KRJOGJA.com - Dari sisi kualitas, peran bank sampah diharapkan bisa terus meningkat. Terutama sebagai sentra edukasi masyarakat dalam mengelola sampah. Hingga saat ini tercatat ada sekitar 420 bank sampah yang berbasis wilayah.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogya Sugeng Darmanto, menyebut selama ini banyak bank sampah yang sebatas mengumpulkan sampah yang bernilai ekonomis. "Masih banyak yang bisa dilakukan selain pengumpulan barang bekas yang memiliki nilai jual. Upaya peningkatan kualitas ini yang akan kami garap sampai akhir tahun," jelasnya, Senin (5/10/2020).
Salah satunya yang dapat dilakukan ialah kejelian para pengurus bank sampah dalam memutakhirkan daftar harga barang-barang bekas yang selama ini rutin disetorkan ke bank sampah. Daftar harga yang selalu diupdate itu pun lantas ditempelkan di media informasi warga atau sekitar bank sampah. Dengan begitu, masyarakat setempat khususnya nasabah bank sampah bisa memantaunya secara rutin.
"Misalnya bank sampah itu menerima barang apa saja. Kemudian dituliskan tabelnya seperti kertas, plastik, botol kaca dan lainnya berikut harga terkini. Itu akan memberikan motivasi tersendiri bagi warga," tandas Sugeng.
Dirinya yakin upaya itu bisa mendorong warga dalam lebih giat memilih dan memilah sampah sejak dari rumah. Sehingga tidak semua barang bekas dibuang menjadi sampah melainkan dapat dikirimkan ke bank sampah. Upaya pemilahan sampah sejak dari rumah juga akan mempengaruhi volume sampah yang disetorkan ke TPA Piyungan. Namun hal itu pun harus dilakukan secara teratur dan disiplin.
Justru, imbuh Sugeng, fungsi lain bank sampah sebagai ajang edukasi di masyarakat bisa menjadi solusi dalam mengantisipasi berbagai masalah yang muncul dalam proses pembuangan sampah ke TPA Piyungan. Terutama ketika sewaktu-waktu terjadi penundaan pengangkutan akibat adanya keluhan warga di sekitar TPA Piyungan. (Dhi)