YOGYA, KRJOGJA.com - Pandemi Covid-19 sempat membuat pembelajaran di Sekolah Lanjut Usia (SLU) Werdha Mulia Santosa terhenti. Kondisi tersebut menjadi kekhawatiran peserta SLU karena situasinya tidak menentu.
Namun seiring dengan kebijakan adaptasi kebiasaan baru dari pemerintah, SLU Werdha Mulia Santosa mulai mengaktifkan kembali pembelajarannya dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Hal tersebut emberi kebahagiaan dan harapan lagi untuk berkembangnya SLU ke depan.
"Sekolah Lanjut Usia (SLU) Werdha Mulia Santosa tidak hanya memfasilitasi proses pembelajaran, tapi juga disertai program pendukung yang menarik," kata Ketua II Komisi Daerah Lanjut Usia DIY H Suripto SH MSi, Sabtu (15/8/2020).
Program pendukung tersebut, yakni cek kesehatan yang dilaksanakan setelah atau sebelum pembelajaran SLU dimulai. Meliputi cek gula, tensi darah, kolesterol, asam urat dan lainnya. Ke depan dengan fasilitas yang terbatas diharapkan SLU terus bisa berkembang.
"Karena lanjut usia itu hanya masalah bilangan umur. Untuk belajar, membangun kemandirian dan produktivitas ekonomi akan terus berjalan dan diusahakan sampai kapanpun, baik secara personal, kekeluargaan, kelembagaan ataupun komunitas masyarakat sekitar. Lansia Berdaya untuk Indonesia," ujarnya.
Dijelaskan Suripto, untuk makin mengembangkan SLU saat ini sedang digarap produksi video profil dengan kerjasama antara Suka TV dan Komisi Daerah Lanjut Usia DIY. Produksi ini diharapkan mampu menginspirasi negeri agar tetap peduli untuk mengembangkan program pendidikan bagi lansia.
Peserta SLU hadir dengan berbagai latar belakang pengalaman keprofesian. Seperti ada yang pernah sebagai pejabat pemerintah, dokter, pegawai bank, guru, petani, wirausaha dan lainnya. Bahkan juga ada yang kesehariannya sebagai ibu rumah tangga.
SLU Werdha Mulia Santosa juga bekerjasama dengan Universitas Respati Yogyakarta, Pusat Studi Kecerdasan Digital (PSKD) Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga dan Yayasan Indonesia Ramah Lansia. Dalam kegiatannya, SLU memiliki tahapan pembelajaran yang secara umum diawali dari tahap pertama pembelajaran dasar selama 12 bulan dengan materi kesehatan, psikososial, spiritual, kebencanaan dan pemberdayaan.
Tahap berikutnya juga selama 12 bulan lebih mendalami materi tahap pertama dengan ditambahkan materi praktik dan enterpreneur. Tahap akhir selama 12 bulan berikutnya semua peserta diwajibkan terjun ke masyarakat mempraktikkan semua ilmu yang didapatnya
"Pembelajaran SLU dilakukan sebulan sekali dengan durasi 2-3 jam. SLU saat ini, ada di Kabupaten Sleman dan Bantul. Pengembangannya ke Kulonprogo dan Gunungkidul serta Kota Yogyakarta," ucapnya.(Feb)