YOGYA, KRJOGJA.com - Gugus tugas penanganan Covid-19 di wilayah diminta semakin aktif untuk melakukan monitoring. Hal ini lantaran mayoritas penderita yang terkonfirmasi positif mayoritas berstatus orang tanpa gejala (OTG).
Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogya Heroe Poerwadi, menyebut 19 orang dari 21 orang penderita Covid-19 di Kota Yogya menjalani isolasi mandiri. "Delapan puluh persen ialah OTG. Ini yang harus diwaspadai oleh kita semua. Dalam rapat gugus tugas kemarin, sudah saya sampaikan kepada wilayah untuk memonitor," terangnya, Selasa (4/8/2020).
Penambahan kasus konfirmasi positif di Kota Yogya selama sepekan ini juga banyak dari tenaga kesehatan yang berdinas di kabupaten lain namun domisili atau KTP Kota Yogya. Sehingga 'tracing' atau penelusuran terhadap warga yang pernah melakukan kontak secara erat juga terus digencarkan. Termasuk dua orang tenaga teknis di lingkungan Pemkot Yogya juga menjadi perhatian utama.
Satu orang tenaga teknis yang lebih dulu terkonfirmasi positif masih ditelusuri secara ketat sumber penularannya. Pasalnya, yang bersangkutan tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar kota atau kontak dengan pasien positif. Akan tetapi memiliki gejala sakit sehingga harus dilakukan perawatan. Sedangkan satu orang tenaga teknis lainnya, berstatus OTG yang diduga terpapar saat melakukan tugas.
"Kuncinya harus saling waspada. Untuk sementara memang hindari bersalaman dulu. Ketika berkomunikasi juga menjaga jarak dan selalu cuci tangan setelah melakukan apa pun," imbuh Heroe.
Terkait upaya 'tracing' dan 'blocking' yang digencarkan, Pemkot telah memiliki skema siapa saja yang dilakukan 'rapid test' atau langsung uji swab.(Dhi)