YOGYA, KRJOGJA.com - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) DIY optimistis sektor pariwisata DIY akan kembali bangkit, bahkan diproyeksi meningkat lebih cepat dibandingkan daerah wisata lainnya pasca Covid-19. Karena itu, pelaku usaha wisata harus segera berbenah diri menyambut datangnya wisatawan pasca Covid-19 dan memberikan pelayanan yang lebih baik lagi dari sebelumnya.
Kepala Perwakilan BiI DIY Hilman Tisnawan mengatakan BI DIY berkolaborasi dengan Dinas Pariwisata (Dispar) DIY Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY dan Jasa Dharma Indonesia selenggarakan Pelatihan Online Pariwisata untuk meningkatkan kompetensi SDM wisata DIY. Hal ini dalam rangka mendukung sektor pariwisata DIY bebenah diri untuk mempersiapkan proyeksi lonjakan kunjungan wisata ke DIY pasca Covid-19.
"Secara umum kinerja pariwisata DIY relatif masih baik pada awal 2020. Pelaku usaha wisata optimis di 2020 sektor pariwisata akan tumbuh pesat dengan adanya berbagai program dukungan pariwisata yang telah disiapkan Pemerintah untuk mengundang wisatawan mancanegara berkunjung ke Indonesia saat itu. Namun, sejak konfirmasi pasien positif Covid-19 pertama di Indonesia pada 2 Maret 2020, kinerja pariwisata diberbagai destinasi wisata langsung menurun," ujar Hilman dikantornya, Selasa (19/5).
Hilman mengungkapkan kondisi diperburuk dengan adanya travel warning dari seluruh negara di dunia dan kebijakan social distancing atau jaga jarak sosial. Jumlah wisatawan asing maupun domestik yang menginap di hotel berbintang di DIY turun 30,8 persen (yoy) pada Maret 2020 dibanding periode yang sama ditahun sebelumnya. Sementara itu, jumlah penumpang angkutan udara di Bandara Adisutjipto juga menurun 30,2% persen (yoy) dibanding Maret 2019.
"Penurunan kinerja pariwisata DIY menyebabkan pertumbuhan ekonomi sektor terdampak tidak dapat tumbuh sebesar periode sebelumnya diantaranya sektor akomodasi makan minum, sektor transportasi, hingga industri pengolahan makanan minum. Sebanyak 60 hingga 70 persen hotel di DIY sudah tidak beroperasi, bahkan sampai dengan April 2020," tandasnya.
Dalam rangka meningkatkan kompetensi pelaku usaha pariwisata DIY, pihaknya bersama dengan Dispar DIY, GIPI DIY dan Jasa Dharma Indonesia menggelar kegiatan pelatihan online bagi para pelaku pariwisata DIY. Kondisi saat ini, justru dipandang sebagai moment yang tepat untuk menyelenggarakan pelatihan, karena aktivitas wisata sedang off sehingga peserta pelatihan bisa lebih fokus. Adapun pelatihan pariwisata online yang akan dilakukan yaitu pelatihan dan uji kompetensi Marketing Communication Specialist dengan peserta anggota Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dan pengelola MICE DIY pada 19 hingga 22 Mei 2020. Kemudian pengemasan paket wisata dengan peserta biro wisata dan agen wisata pada 10 hingga 12 Juni 2020 dan higienitas wisata dengan peserta pengelola destinasi wisata pada 16 hingga 18 Juni 2020.
" Jogja Cultural Experience dengan peserta anggota Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) DIY pada 24 hingga 26 Juni 2020. Rangkaian kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap para pelaku pariwisata untuk mengelola MICE dan atraksi di destinasi wisata. Sehingga pasca pandemik Covid-19, sektor pariwisata DIY dapat bangkit lebih cepat dan lebih baik lagi," pungkas Hilman. (Ira)