yogyakarta

Masyarakat Tidak Taat, Sultan Tak Segan Berlakukan PSBB di Yogya

Jumat, 15 Mei 2020 | 14:14 WIB

YOGYA, KRJOGJA.com - Pemda DIY mulai mencairkan bantuan sosial (bansos) untuk 169.838 Kepala Keluarga (KK) terdampak Covid-19, Jumat (15/5/2020) melalui Bank BPD DIY. Sultan juga meminta masyarakat untuk tetap berusaha mencegah penularan virus dengan menaati protokol kesehatan yang diinstruksikan.

Sultan mengatakan pihaknya sudah melakukan verifikasi seluruh data yang ada yakni 169.838 KK di mana nantinya daftar akan ditempelkan di tiap kelurahan. Pemda DIY mengalokasikan Rp 203 miliar untuk bansos tersebut di mana tiap KK akan mendapatkan Rp 600 ribu selama tiga bulan.

“Bagi yang merasa kondisi ekonominya perlu bantuan, silahkan sampaikan ke Pak Lurah. Tapi kalau itu dobel ya duit dikembalikan. Bagi yang tidak berhak ya dikembalikan ke BPD. Tapi bagi masyarakat yang belum terima karena mestinya terima karena terdampak, maka bisa berkesempatan mengajukan,” ungkap Sultan.

Namun warga yang belum mendapatkan nantinya harus melakukan pengajuan sendiri secara langsung tanpa bisa diwakilkan. Syaratnya harus membawa KRP dan menandatangani form bantuan yang menyatakan hanya mendapatkan dari satu program saja.

“Datang sendiri, membawa KTP dan dia bersedia menandatangani bantuan Rp 600 ribu hanya menerima satu program tidak dobel. Karena ini by name by address tak bisa diwakilkan. Kita tak mau dengan surat kuasa. Ini seperti 2006-2010 by name by address,” sambung Sultan.

Sementara, terkait terus meningkatnya kasus positif DIY hingga saat ini, Sultan kembali mengingatkan masyarakat untuk taat pada protokol kesehatan yang telah dihimbau. Sultan pun menyatakan tak akan segan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) apabila jumlah kasus positif terus meningkat dan warga tak menaati himbauan yang telah dikeluarkan pemda.

“Kita bisanya hanya bisa berdialog dengan warga untuk meminta menaati protokol kesehatan. Tapi kalau memang positifnya dominan dengan klaster-klaster itu, dan kita mulai punya pertimbangan ya mungkin kita lakukan PSBB. Ya biar kita lebih menertibkan mereka yang tidak disiplin itu. Sebelum itu dilakukan ya kita berharap masyarakat untuk disiplin dulu,” tegas Sultan.

Namun begitu, sampai sekarang Sultan masih berharap masyarakat menaati himbauan untuk sebisa mungkin berada di rumah, mengenakan masker dan menjaga jarak apabila harus keluar. “Terpenting masyarakat bisa terbangun kesadarannya, tidak hanya menjadi objek maupun subjek seperti yang sudah terjadi tahun 2006 dan 2010 lalu. Terpenting saat ini disiplin untuk tidak keluar rumah apabila tidak perlu,” pungkasnya. (Fxh)

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB