YOGYA, KRJOGJA.com - Warga masyarakat Yogyakarta dari berbagai kalangan termasuk pekerja kreatif berkumpul secara daring, Jumat (1/5/2020) petang dalam sebuah forum bertajuk “Urun Rembug : Jogja Lawan Coronaâ€. Mereka membicarakan cara bersama untuk DIY bisa survive dari pandemi Covid-19 hingga nantinya bergerak bangkit kembali menghidupkan perekonomian.
Acara rembugan virtual ini menggunakan aplikasi zoom yang dimoderatori Aan Fikriyan. Cukup banyak pegiat bergabung seperti Marzuki Kill The DJ, Erix Soekamti, Bambang Paningron, Heri Pemad, KPH Purbodiningrat, Arief Budiman, Inu Santosa, Eko Bebek, para pekerja event, hingga Singgih Raharjo perwakilan Pemda DIY. Mereka bukan hanya urun rembug saja, namun sudah berbuat sebisa mungkin untuk saling membantu, karena mereka juga insan terdampak Corona.
Bambang Paningron dari Dapur Aksi Berbagi misalnya sudah melakukan aksi berbagi pangan dan mulai mengkampanyekan bercocok tanam di rumah. Kill The DJ bersama rekan-rekannya membuat APD untuk tenaga-tenaga kesehatan, lalu Erix yang membantu promo masakan rumahan warga terdampak melalui foto dan video.
Bambang bukan tanpa sebab mengusulkan bercocok tanam di rumah sebagai upaya menjaga ketahanan pangan. Pasalnya, masa pandemi Covid-19 belum tahu kapan akan berakhir.
Hal tersebut diamini Kill The DJ yang menilai masyarakat harus memulai hal tersebut meski di sisi lain, produksi pangan masyarakat di desa saat ini sedang dalam keadaan sangat baik.
“Saya kira itu penting untuk ketahanan pangan, tapi kemudian harus dipikirkan karena saya melihat kontradiksi di masyarakat desa yang surplus pangan. Ini yang mungkin harus dipikirkan agar kita bisa bertahan bersama baik di kota maupun desa,†ungkap Juki yang mengungkap harga timun saat ini hanya Rp 500 per kilogramnya.
Erix Soekamti juga memiliki gerakan yang dirasa begitu kentara di tengah situasi. Ia membantu para istri yang punya kemampuan memasak untuk memasarkan produk di tengah kesulitan suami bekerja.
“Saat ini sudah terkumpul fotografer dari 30 daerah di Indonesia. Itu luar biasa karena nanti yang di Jogja bisa menjangkau di sekitarnya, lalu di kota lain bisa begitu juga. Saya bisa motret dan video, ya membantu dengan sebisa saya dan tentu senang hati,†ungkap Erix.
Aan Fikriyan mengatakan, rembugan yang mengumpulkan berbagai pihak ini bertujuan untuk menemukan solusi atau format menghadapi efek dari pandemi Covid-19. Dalam forum Urun Rembug, muncul pula pemikiran untuk mempersiapkan diri menghadapi masa pasca pandemi dan situasi yang disebut new normal. Namun, secara detail nantinya akan kembali dibahas dalam forum lanjutan yang digagas kedepan. (Fxh)