yogyakarta

Kronologi 53 Nakes Sardjito Harus Uji Swab Karena Pasien Tidak Jujur

Kamis, 30 April 2020 | 14:27 WIB

SLEMAN, KRJOGJA.com - 53 tenaga kesehatan (nakes) RSUP Dr Sardjito menjalani uji usap tenggorok (swab) setelah diketahui melayani pasien yang positif Covid-19. Sardjito pun membagikan kronologi hingga akhirnya dokter, perawat dan karyawan terpaksa menjalani tes tersebut.

Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito, Banu Hermawan mengungkap saat pertama pasien masuk, petugas tim medis telah melakukan rapid tes terhadap pasien perempuan ini dengan hasil rapid negatif. Dalam perawatan, pasien diketahui ditunggu oleh suaminya hingga beberapa hari sebelum akhirnya digantikan anaknya.

“Setelah menjalani perawatan beberapa hari, anak pasien bercerita bahwa bapaknya yang selama ini menunggui ibunya (pasien) masuk ke salah satu rumah sakit di Sleman, dengan rapid dan swab positif. Selanjutnya pasien yang di RSUP Dr Sardjito, dilakukan rapid tes kedua dengan hasil reaktif. Berdasarkan hasil reaktif tersebut tim medis melakukan swab covid dan hasil tes menunjukkan pasien positif pada tanggal 23 April 2020 sehingga langsung dipindahkan ke ruang perawatan isolasi Covid-19,” ungkap Banu pada wartawan Kamis (30/4/2020).

Berdasar penelusuran informasi lebih lanjut kepada pasien dan keluarga, didapatkan keterangan bahwa suami pasien sempat satu mobil dengan pasien positif Covid-19 sebelumnya di DIY.

RSUP Dr Sardjito dalam menjalankan perawatan terhadap seluruh pasien, menurut Banu telah menggunakan prosedur yang ketat terutama masalah penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) maupun prosedur sterilisasi mandiri dan cuci tangan.

“Namun demikian, karena level perawatan saat itu bukan di ruang isolasi, maka swab terhadap seluruh petugas yang berinteraksi dengan pasien ini tetap dilakukan selama dua hari yakni Senin dan Selasa (27-28/4/2020). Tujuan Swab itu sebagai prosedur untuk memutus mata rantai penyebaran, dan bentuk perlindungan bagi petugas medis agar tidak tertular. Apabila banyak tenaga medis yang terinfeksi, maka masyarakat akan kesulitan mendapatkan akses layanan kesehatan. Untuk itu keterbukaan perlu dibudayakan bersama,” sambung Banu.

Sementara, dari hasil swab yang telah keluar pada Rabu (29/4/2020) sore, didapatkan hasil swab sebanyak 41 dinyatakan negatif, termasuk dokter spesialis dan dokter peserta didik. Sementara untuk nakes yang lain masih menunggu hasil swab yang sedang diproses.

“Kami berharap hasilnya seluruhnya negatif. Kami menghimbau, kepada masyarakat luas bahwa Covid-19 dapat menginfeksi siapapun, sehingga jangan sampai membuat stigma di masyarakat yang membuat pasien tidak berkata terus terang,” pungkas Banu.

Nakes Sardjito sendiri sampai saat ini masih harus menjalani isolasi mandiri. Namun yang telah mendapatkan hasil negatif akan langsung bekerja kembali untuk melayani masyarakat yang membutuhkan pengobatan. (Fxh)

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB