yogyakarta

Imbas Covid-19, Harga Gabah Terancam Turun

Senin, 20 April 2020 | 12:50 WIB

YOGYA, KRJOGJA.com - Meski harga gabah saat ini masih normal. arena di sebagian daerah, gabah masih dihargai cukup tinggi. Namun akibat adanya pandemi Covid-19 kemungkinan harga gabah akan terus mengalami penurunan hingga bulan Mei 2020.

Hal itu lantaran situasi distribusi beras yang mengalami gangguan akibat wabah Covid-19, sehingga terjadi penumpukan beras di daerah sentra. Untuk itu perlu disiapkan sejumlah strategis guna menjaga stabilitas dari harga gabah, supaya kerugian yang kemungkinan dialami petani bisa ditekan.

"Musim panen raya padi (gabah) akan tercapai puncaknya pada bulan April ini. Apabila dilihat dari sisi produksi memang terjadi kenaikan hasil padi dan langkah pemerintah sudah bagus dengan cara menaikkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) melalui Peraturan Menteri Perdagangan No 24 th 2020 yaitu dengan harga Rp 4.200 Gabah Kering Panen (GKP) dan Rp 4.250 tingkat penggilingan, atau Rp 5.250 Gabah Kering Giling (GKG) dan Rp 5.300 di Bulog. Hal tersebut diharapkan bisa meningkatkan pendapatan petani padi," kata pengamat pertanian dari Akademi Pertanian (Apta) Yogyakarta, Supriyati MP di Yogyakarta, Minggu (19/4/2020).

Supriyati menyatakan, dalam kondisi seperti sekarang, dari sisi permintaan (konsumen) pasti terjadi kenaikan, karena berdekatan dengan momentum lebaran. Sehingga harga padi relatif stabil tidak mengalami penurunan, hanya diperlukan pengelolaan distribusi yang baik agar dapat tepat sasaran. Konsekuensi dari itu, petani harus menjaga kualitas produksi agar sesuai standar yang diminta pemerintah.

Misalnya panen harus tepat waktunya supaya kadar airnya tidak tinggi, karena batasnya 25 persen. Terlebih saat ini masih banyak hujan jadi kadang di lapangan kadar air tinggi. Hal itu terjadi karena penanganan petani kurang tepat. Sedangkan untuk kadar kotoran maksimum 10 persen, karena kalau dibawah standar harga jadi rendah.

"Kalau untuk sisi teknisnya guna mendapatkan hal maksimal, petani harus melakukan beberapa hal. Seperti memilih benih unggul, melakukan pengolahan lahan secara baik, melakukan pemeliharaan yang baik dan panen tepat waktu. Tentu jaminan harga petani juga sangat penting untuk memberikan kesejahteran pada mereka," terangnya.

Lebih lanjut Supriyati menambahkan, guna menjamin stabilitas harga gabah, saat ini yang penting dan perlu dilakukan sebenarnya penguatan kelompok tani. Penguatan kelompok tani itu perlu dilakukan agar dalam menjual gabah tidak individual tetapi berkelompok, sehingga tidak dipermainkan tengkulak. Kalau hal itu bisa dilakukan misalnya dengan pemasaran online petani bisa memotong mata rantai yang bisa menguntungkan bagi petani tersebut.(Ria)

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB