yogyakarta

Fakta Dibalik Tiga Skenario Pemkot Yogyakarta 'Sambut' Pemudik Saat Pandemi Covid-19

Selasa, 7 April 2020 | 12:07 WIB
Wakil Walikota YOGYA Heroe Purwadi sedang memberikan keterangan kepada wartawan. (Foto: Evi NA)

PEMERINTAH Kota (Pemkot) Yogyakarta hingga saat ini belum akan menerapkan usulan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Namun demikian hal itu juga akan mempertimbangkan perkembangan kasus Covid-19 serta arus mudik di Kota Yogya.

Menurut Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogya Heroe Poerwadi, protokol yang sudah dijalankan selama ini masih dipertahankan. "Sampai saat ini kita belum akan menambah protokol Korona yang sudah kita jalankan. Tetapi kita juga tetap antisipasi," tandasnya, Senin (6/4).

Meski belum akan mengusulkan PSBB ke Pemerintah Pusat, Heroe mengaku, pihaknya sudah menyiapkan tiga skenario, terutama untuk merespons arus mudik yang masuk ke Kota Yogya. Tiga skenario itu

ialah skenario optimal, moderat, dan landai.

Skenario Optimal

Skenario optimal akan dijalankan ketika pemudik yang datang dalam jumlah besar dengan waktu hampir bersamaan. Sehingga perlu ada penataan arus masuk Yogya dan penataan manajemen lalu lintas di area dalam kota.

Skenario Moderat dan Landai

Kemudian skenario moderat jika jumlah pemudik masih dalam batas yang normal. Begitu juga skenario landai ketika pemudik yang datang cukup sedikit.

"Kesemuanya itu akan diatur berdasarkan pola pengaturan arus masuk dan keluar di Kota Yogya. Manajemen arus lalu lintas dalam kota dan pengawasan ketat di titik kumpul baik di stasiun, terminal dan tempat titik berkumpul lainnya," paparnya.

Protokol Penanganan




-

Sejumlah protokol yang sudah dijalankan di Kota Yogya antara lain bekerja dari rumah, sekolah dari rumah serta beraktivitas di rumah jika tidak ada kepentingan penting. Selain itu juga tidak hadir dalam kumpulan orang banyak, menjaga jarak fisik, selalu cuci tangan dan tidak mengusap wajah utamanya mulut, hidung dan mata.

Bagi warga yang baru pulang bepergian dari luar kota atau mudik, wajib periksa dan isolasi selama 14 hari secara sukarela. "Semoga dengan protokol yang dijalankan ini kehidupan sosial dan ekonomi warga Kota Yogya tetap berjalan baik," katanya.

Halaman:

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB