yogyakarta

Warga Baru Datang di Yogya Diimbau Periksa Kesehatan

Jumat, 27 Maret 2020 | 12:50 WIB
Wakil Walikota Yogya Heroe Purwadi ketika memberikan keterangan kepada wartawan.

YOGYA, KRJOGJA.com - Pembatasan kegiatan di berbagai daerah akibat pencegahan penyebaran virus korona atau Covid-19, berpotensi menimbulkan gelombang pemudik. Warga yang baru datang dari luar kota pun diimbau memeriksakan kondisi kesehatan di puskesmas atau rumah sakit terdekat.

Wakil Walikota Yogya Heroe Poerwadi, mengaku sudah melakukan antisipasi terhadap potensi pemudik dari luar daerah. "Saat ini gugus tugas juga sudah dibentuk di tingkat kecamatan dan kelurahan. Para camat dan lurah kami minta untuk berkoordinasi dengan jajaran RT maupun RW. Terutama memantau warga yang baru datang dari luar kota atau mudik," jelasnya, Kamis (26/3/2020).

Berkaca pada kasus penyebaran Covid-19 di Italia, begitu Kota Milan terdampak kebijakan 'lockdown', banyak para pekerja di sana yang mudik ke kampung halaman. Mereka yang mudik berpotensi menjadi pembawa yang menyebarkan di tempatnya kembali ke kampung. Hal tersebut, jelas Heroe, yang harus dijaga bersama-sama agar semua merasakan kenyamanan.

Oleh karena itu, seluruh jajaran RT dan RW serta komunitas Jogo Warga harus dilibatkan sebagai gugus tugas penanganan Covid-19 di wilayah. Hal ini karena berdasarkan data yang dimiliki pemerintah, posisi pasien dalam pengawasan (PDP) selalu berasal dari yang bepergian dari luar kota. "Warga nyaman karena yang pulang dari luar kota atau mudik sudah periksa kesehatannya. Mereka juga tahu menyikapinya untuk melakukan tindakan pencegahan supaya tidak menjadi pembawa," imbuhnya.

Heroe menambahkan, saat ini di Terminal Giwangan tidak diketemukan arus bus yang membawa pemudik. Begitu juga kendaraan pribadi yang melakukan perjalanan dari luar kota ikut dipantau keberadaannya. Sedangkan dari arus kereta api, Pemkot Yogya sedang berkoordinasi dengan PT KAI terkait prosentase pemudik yang membatalkan tiketnya.

Sementara itu, Kepala Satuan Pelayanan Terminal Giwangan Yogyakarta Bekti Zunanta, mengaku sejak 21 Maret 2020 lalu justru terjadi penurunan penumpang baik yang datang maupun berangkat. Penurunannya sangat signifikan, yakni mencapai sekitar 40 persen dari hari biasa. Pada Rabu (25/3/2020), jumlah penumpang yang datang di Terminal Giwangan tercatat 1.572 orang dan penumpang yang diberangkatkan tercatat sebanyak 2.533 orang. Jumlah tersebut menurun signifikan jika dibanding awal Maret yaitu sebanyak 7.591 penumpang datang dan 10.951 penumpang yang diberangkatkan.

Meskipun jumlah penumpang di Terminal Giwangan menurun signifikan, namun Bekti mengatakan, upaya pencegahan penularan Covid-19 tetap dilakukan dengan penyemprotan disinfektan dua kali sehari yaitu pada pagi hari dan sore hari. Terminal juga memberlakukan aturan untuk mewajibkan seluruh penumpang yang baru turun dari bus agar mencuci tangan di wastafel yang berada di area kedatangan.

"Bus yang datang pun akan disemprot disinfektan. Penyemprotan tidak hanya dilakukan di badan bus saja tetapi juga dilakukan pembersihan di bagian dalam bus untuk memastikan agar bus dalam kondisi bersih dan memberikan kenyamanan dan keamanan bagi penumpang berikutnya," urainya.(Dhi)

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB