YOGYA, KRJOGJA.com - Gubernur DIY Sri Sultan HB X meminta orangtua berperan aktif dalam mendukung program belajar online. Seperti diketahui Gubernur memutuskan untuk menerapkan pembelajaran di rumah secara online yang akan mulai diberlakukan pada Senin (23/03/2020) hingga Selasa (31/03/2020) mendatang.
Langkah tersebut dilakukan guna mengantisipasi penyebaran Covid-19 atau virus korona, khusnya di sekolah. Dalam pembelajaran online tersebut siswa dan guru akan memanfaatkan aplikasi Jogja Belajar (JB) Class yang sudah diluncurkan Pemda DIY melalui Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY.
“Kami berharap orangtua bisa berperan aktif untuk mendukung kebijakan belajar online. Karena program ini harus mendapatkan dukungan semua pihak demi kelancaran dan tetap terjaminnya hak anak untuk mendapatkan pendidikan yang layak,†ujar Sultan.
Agar kebijakan ini bisa dilaksanakan dengan baik, penerapan kebijakan ini akan ditindaklanjuti secara langsung oleh Gugus. “Rencananya sebelum tanggal 31 akan kita lakukan evaluasi, program online Jogja Belajar ini efektif atau tidak. Disitu nanti kita akan lihat apakah ini masih bisa diperpanjang atau tidak, sebab kalau tidak efektif maka tidak diperpanjang dan berarti kembali ke semula,â€jelas Gubernur DIY Sri Sultan.
Sultan menegaskan, kebijakan pembelajaran online bukan berarti meliburkan pelajar, namun mengganti sistem belajar mengajar dengan sistem online. Pasalnya jika sampai kebijakan belajar online dari rumah ini di salah gunakan dengan tidak mengkarantina diri sendiri di rumah dan malah dilakukan untuk ke luar rumah, maka usaha yang dilakukan Pemda DIY untuk memutus mata rantai persebaran Virus Korona tidak akan banyak berarti.
â€Harapan saya dengan online itu, pelajar betul-betul tinggal di rumah, tidak pergi ke tempat lain karena ini bukan libur, tapi belajar di rumah. Jangan dianggap libur, ya, kalau dianggap libur nanti dia pergi ke mana-mana. Untuk itu sudah dibentuk Gugus Tugas Bidang Pendidikan untuk memastikan efektifnya kebijakan ini,†jelas Sultan.
Disinggung mengenai sarana yang akan digunakan siswa, Sultan mengungkapkan bahwa proses bisa dilakukan dengan gadget atau gawai masing-masing. Mengingat pelajar sudah banyak yang memiliki fasilitas yang mendukung. Seandainya tidak, Sultan telah menginstruksikan pihak sekolah untuk menyediakan modul dalam bentuk hard file. (Ria/R-1/Bro)