yogyakarta

Diciptakan Paku Alam IX, Ini Nilai Luhur Beksan Pitutur Jati

Sabtu, 14 Maret 2020 | 14:10 WIB
Beksan Pitutur Jati ditampilkan dalam Tingalan Wiyosan Dalem Jangkep Yuswa 59 Tahun KGPAA Paku Alam X di Bangsal Sewatama. Foto: Franz Boedisukarnanto

YOGYA, KRJOGJA.com - Tujuh profesor menari Beksan Pitutur Jati di Bangsal Sewatama Pura Pakualaman, sebagai rangkaian dari acara 'Tingalan Wiyosan Dalem Jangkep Yuswa 59 Tahun' KGPAA Paku Alam X, Jumat (13/3).

Tujuh profesor tersebut Prof Dr Y Sumandiyo Hadi SST SU (ISI Yoyakarta), Prof Dr I Wayan Dana (ISI Yogyakarta), Prof Dr Djazuli (Unnes Semarang), Prof Dr Sri Rochana Widyastutieningrum SKar (ISI Surakarta), Prof Dr Sri Prihartini SKar MSi (ISI Surakarta), Prof Dra Indah Susilowati MSc PhD (Undip Semarang), Prof Dr Ir Erni Setyowati MT (Undip Semarang).

Ditambahkan, Beksan Pitutur Jati diciptakan pada masa KGPAA Paku Alam IX (bertahta 1999-2015). Beksan ini ditarikan oleh tujuh orang penari yang terdiri atas tiga penari putra dan empat penari putri. Pitutur berarti ajaran nasihat. Jati artinya bersungguh-sungguh. Pitutur jati dapat dimaknai sebagai ajaran tentang kesungguhan, hati, sikap dan perilaku.

Inti dari dari beksan Pitutur Jati adalah pemberian nasihat kepada generasi muda untuk selalu berpegang teguh kepada nilai-nilai luhur, kebaikan, kesahajaan, tata krama, dan kerendahan hati yang diajarkan leluhur supaya tidak kehilangan arah dalam menjalani kehidupan. Selain Beksan Pitutur Jati, ada Bedhaya Sri Kawuryan dan Beksan Bandabaya.

Acara dimulai dengan KGPAA Paku Alam X beserta keluarga miyos di Bangsal Sewatama dengan penghormatan gendhing 'Ketawang Puspawarna'. Kemudian Langen Beksan. Diselingi dengan memberi kesempatan tamu undangan untuk menyampaikan selamat ulang tahun dengan berjabat tangan. Di antara tamu undangan terdapat beberapa raja atau utusan raja dari daerah lain. (War)

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB