YOGYA, KRjogja.com - Komunitas Pedagang Kaki Lima (PKL) Malioboro tak ingin ketinggalan ikut merayakan 'Mangayubagya Tingalan Jumenengan Dalem Sri Sultan Hamengku Buwono X'. Selama kurang lebih sebulan, mereka memasang payung merah bertuliskan 'Mangayubagya 32 tahun Sri Sultan Hamengku Buwono X Bertahta' di setiap tenda PKL.
Bahkan, kemarin, sejak pagi hingga malam, mereka mengenakan pakaian tradisional seperti kebaya dan surjan untuk ikut menyemarakkan agenda tersebut. Dengan luwes
, mereka menyapa para pengunjung Malioboro menggunakan pakaian itu.
"Payung ini memiliki arti, bahwa Ngarsa Ndalem itu adalah pengayom, peneduh kami, kawula
rakyat kecil. Dalam waktu yang bersamaan, ini harapan yang kami mohon dan gantungkan kepada beliau," ujar Desi Hartonowati, Ketua Paguyuban Pedagang Lesehan Malioboro (PPLM) di sekitar Malioboro, Sabtu (7/3). Ia mengatakan, payung-payung merah itu bakal mudah ditemui pengunjung di setiap tenda PKL.
"Jadi, pengunjung yang datang ke PKL ini bisa melihat ada perbedaan di tenda-tenda kami. Kami juga berharap, PKL Malioboro ini bisa selalu meramaikan wisata di DIY," katanya.
Sementara, Presidium Paguyuban Kawasan Malioboro, Sujarwo mengatakan Mangayubagya Tingalan Jumenengan Dalem Sri Sultan HB X yang digelar oleh Komunitas PKL Kawasan Malioboro ini adalah bagian rasa syukur kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa.
"Ini juga bentuk terimakasih, penghargaan dan rasa cinta kami kepada Sultan atas kemurahan dan kebijakan beliau mengayomi kami," ucapnya. Dikatakan Sujarwo, segenap PKL Malioboro juga mendoakan kesehatan dan keselamatan dan keberkahan untuk Sultan HB X agar bisa memenuhi amanat yang besar dan sempurna. (R-1)