YOGYA, KRJOGJA.com - Pengda Ikatan Motor Indonesia (IMI) DIY menjadi yang terbaik, setelah menempati peringkat I pada region II Jawa pada tahun 2019. Atas prestasi yang membanggakan itu, Pengda IMI DIY mendapat penghargaan IMI Award 2019. Hal itu disampaikan Ketua umum Pengda IMI DIY Eka Sulistyana saat menyaksikan kejuaraan balapmotor semalam suntuk yang digelar VSC Yogya di sirkuit Mandala Krida, Yogya, Selasa (31/12) malam.
Dijelaskan Eka, pemberian IMI Award kepada Pengda IMI DIY diserahkan pada acara IMI Award sekaligus bersamaan dengan acara rakernas IMI dan Muslub IMI 2019 di Hotel Grand Mercure Kemayoran, Jakarta, pada pengujung Desember 2019 lalu.
“Penghargaan IMI Award untuk IMI DIY, tidak terlepas dari kinerja dan kerja keras seluruh pengurus IMI DIY dan partisipasi klub-klub anggota IMI DIY. Saya harapkan ke depannya pengurus IMI DIY dan klub semakin serius, sehingga menjadi IMI terbaik se Indonesia. Itu yang menjadi cita-cita kita,†ujarnya.
Lebih lanjut diungkapkan, pemberian penghargaan IMI Award 2019 yang diberikan PP IMI kepada Pengda IMI DIY adanya beberapa kreteria di antaranya jumlah program kegiatan Pengda IMI DIY dalam kurun waktu 1 tahun terlapor dengan baik. “Selain itu adanya kualitas kegiatan keorganisasian, keanggotaan yang juga dilaporkan secara rutin dan baik,†ujar Eka Sulistyana, yang bermukim di Wonosari, Gunungkidul.
“Saya merasa bangga dengan penghargaan IMI Award ini. Untuk itu, terima kasih kepada seluruh pengurus IMI DIY dan klub-klub anggota IMI yang selama ini telah bersinergi dengan baik dalam membesarkan organisasi IMI DIY ini. Saya berharap ke depannya kita tentu semakin baik dan lebih kompak lagi,†tegasnya.
Diakui Eka, keberadaan IMI DIY adalah untuk membantu pembangunan nasional di bidang otomotif yang terdiri tiga hal, yaitu di bidang olahraga otomotif. Juga ada wisata mobilitas dan bakti sosial (baksos) serta di bidang ke lalulintasan .
“Di bidang ke lalulintasan kita ikut berperan aktif ikut kampanye tertib lalu lintas setiap tahun. Hal itu untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas di jalan raya. Ketiga hal itu sudah kita lakukan, meskipun capaiannya belum maksimal,†pungkas Eka. (Rar)