YOGYA, KRJOGJA.com - Puluhan pengemudi becak motor yang tergabung dalam Paguyuban Becak Motor Yogyakarta (PBMY), Selasa (26/11/2019) siang mendatangi DPRD DIY. Mereka mengadu tak lagi bisa mencari nafkah di kawasan Malioboro karena kehabisan slot cekungan becak-andong yang ada di sepanjang jalan tersebut.
Ketua PBMY, Parmin menyebut saat ini kondisi yang terjadi cekungan lebih banyak diisi andong yang memang mendapat jatah cukup banyak dari sepanjang Sosrowijayan hingga mendekati Hamzah Batik di sebelah selatan. Hal tersebut membuat pengemudi becak motor terpinggirkan dan tak lagi bisa mengais rejeki.
Belum habis di situ, tak jelasnya aturan becak motor pun kerap kali membuat mereka berhadapan dengan hukum lantaran dinilai melakukan pelanggaran. Becak motor pun menurut Parmin semakin terdesak tak lagi bisa hidup.
“Kami sudah kalah dengan transportasi lainnya, sekarang tidak punya jatah tempat pula. Ya pendapatan teman-teman berkurang drastis. Kalau mau nekat mangkal nanti berhadapan dengan Jogoboro, kami diusir lagi,†ungkapnya pada wartawan.
Diskusi di DPRD dihadiri Wakil Ketua DPRD DIY Huda Tri Yudiana, Agus Arif Nugroho, Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta dan Harry Agus Triono Kepala Bidang Angkutan Darat Dishub DIY. (Fxh)