YOGYA,KRJOGJA.com- Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan menyongsong abad Samudra Hindia untuk kemuliaan martabat warga Yogyakarta. Melalui program kelautan dan perikanan berupaya meningkatkan pendapatan ekonomi nelayanan dan usaha perikanan.
Peluncuran bulan bakti karantina dan mutu hasil perikanan serta pelanan publik 2019 dilaksanakan di Alun-alun Yogyakarta. Diketahui bahwa DIY mempunyai panjang garis pantai sekitar 110 kilometer. Sehingga memiliki berbagai potensi pengembangan bisnis perikanan.
Disamping hasil laut yang beragam juga pariwisata dan kegiatan lainnya berupaya meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat DIY. "Bahwa visi Gubernur DIY untuk lima tahun kedepan adalah menyongsong abad Samudra Hindia untuk kemuliaan martabat warga Yogyakarta,"kata Sekretaris Daerah (Sekda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Gatot Saptadi dalam sambutannya diacara BKIPM. Minggu ( 23/05/19).
Gatot menjelaskan, potensi pengembangan wilayah DiY dapat dimanfaatkan untuk kegiatan budi daya ikan di Yogyakarta semakin terbuka luas. Saat ini pengembangan ikan budi daya darat dengan metode minapadi, ugadi, menjadi primadona baru bagi pelaku usaha perikanan."Hasil budi daya tersebut antara lain lele, nila dan gurami. Di DIY sudah mencapai 95937 ton pada tahun 2018,"tambahnya.
Membangun kerjasama dengan nelayan lokal serta kerja sama antar daerah perlu dilakukan, sehingga dapat menguatkan budaya laut dengan memegang teguh budaya lokal.
Selain itu, Yogyakarta akan dikembangkan sebagai pusat perbenihan ikan dan mengsinerjikan industri berbasis sumber daya hayati melakui tehnopak.
Rencananya, pemerintah DIY melalui dinas kelautan dan perikanan akan mengoprasikan tempat pelelangan higienis di pelabuhan perikanan pantai sabyeng Gunung Kidul. "Saat ini produksi tangkap ikan diy mencapai 6494 ton ditahun 2018. Diharapkan dapat meningkatkan pendapatan nelayan dan menjaga mutu ikan,"pungkasnya. (Ive).