YOGYA, KRJOGJA.com - Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Malioboro Ekhwanto mengatakan, Pedagang kaki lima(PKL) di kawasan Malioboro dilarang keras menaikan harga seenaknya kepada pengunjung. Jika kedapatan, pedagang akan diberi sanksi tegas kepada para PKL yang 'nuthuk' harga tinggi.
Sanksi yang diberikan berupa teguran hingga nantinya berpengaruh pada proses penjualan para pedagang dengan melakukan penutupan lapak PKL.
"Bagi pedanga yang berani nutuk harga akan kena sanksi yang berat sampai penutupan lapak," kata Ekhwanto kepada wartawan di kawasan Malioboro, Jum'at (07/06/19).
Sanksi ini diterapkan untuk menghentikan kebiasaan 'aji mumpung' para pedagang di momen lebaran. Pasalnya saat lebaran, Malioboro dipadati wisatawan. Para PKL pun laris manis diserbu pengunjung.Â
Disayangkan ada beberapa PKL yang memanfaatkan momen lebaran untuk meraup keuntungan sebesar-besarnya dengan menerapkan harga yang sangat tinggi.
Sanksi tegas, lanjut Ekhwanto, diberlakukan untuk menjaga image positif pariwisata Yogyakarta tidak tercoreng.
"Naikin harga sedikit tidak masalah asal masih dalam tahap wajar. Karena saat lebaran beberapa harga pokok naik. Jangan sampai kenaikannya karena aji mumpung," terangnya.