yogyakarta

Antihoax Tak Berhenti Usai Pemilu

Sabtu, 23 Februari 2019 | 09:51 WIB

YOGYA, KRJOGJA.com - Selama penyelenggaraan pemilu berjalan, ujaran kebencian maupun hoax berkembang cukup luas. Kota Yogya pun tak luput dari imbas tersebut. Hal itu mendorong Bawaslu membuat gerakan penolakan terhadap hoax. Bahkan edukasi antihoax akan terus diberikan meski Pemilu 2019 telah usai.

”Secara kelembagaan, Bawaslu memiliki tugas selama lima tahun. Kami sudah berkomitmen, meski Pemilu 2019 berakhir, namun edukasi kepada masyarakat agar menolak hoax akan terus kami berikan,” tandas Komisioner Bawaslu Kota Yogya Muhammad Muslimin.

Menurutnya, sudah ada dua kejadian di Kota Yogya yang terimbas dari ujaran kebencian dan hoax. Pertama terjadi di Kotagede diawali persoalan bendera parpol dan dibumbui isu hingga mengakibatkan ketegangan bagi kelompok masyarakat.

Kedua kericuhan di Jogokaryan kemudian tersebar hoax membenturkan salah satu parpol dengan agama. Dua kejadian tersebut rentan menimbulkan masalah sosial yang semakin luas jika tidak diantisipasi dengan cepat.

Khusus menyangkut potensi kerawanan jelang pemungutan suara, Muslimin mengaku, pihaknya mewaspadai potensi politik uang di samping ujaran kebencian dan hoax. Begitu juga serangan fajar yang masih berpotensi terjadi saat memasuki masa tenang kampanye.

”Makanya kami akan mengintensifkan berbagai sumber daya. Selain 38 kelompok relawan yang sudah bergabung dengan kami, ada 1.373 pengawas TPS juga akan kami libatkan untuk membantu pengawasan di masa tenang.” tandasnya. (Dhi)

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB