yogyakarta

Raih Predikat AA SAKIP, Ini Konsekuensi Pemda DIY

Rabu, 20 Februari 2019 | 09:31 WIB
Tavi Agus Rayanto (kiri) saat bertemu media belum lama ini. (Foto: Harminanto)

YOGYA, KRJOGJA.com - Pemda DIY sukses mendapat satu-satunya predikat AA Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) se-Indonesia tahun 2018. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin secara langsung menyerahkan penghargaan tersebut pada Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Makassar, Selasa (19/2/2019). 

Baca Juga: Pertama di Indonesia, Pemprov DIY Raih Nilai SAKIP ‘AA’

Pemda DIY dinilai mampu menerapkan manajemen program kerja yang berorientasi pada hasil, bukan lagi banyaknya serapan anggaran. DIY pun diganjar nilai 90-100 untuk akhirnya mendapatkan predikat satu-satunya AA di Indonesia. 

Kepala BAPPEDA DIY Tavip Agus Rayanto mengungkap predikat AA yang diraih Pemda DIY tak begitu saja menjadi prestasi. Diakui Tavip, perlu adanya evaluasi menyeluruh untuk merefleksikan program tepat yang mengedepankan efisiensi anggaran termasuk kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN). 

“Masih banyak yang harus kita lakukan perbaikan. Predikat AA ini bukan hanya untuk mencari popularitas saja namun untuk penyemangat melakukan kinerja agar semakin baik kedepan, itu yang diinginkan Pak Gubernur (Sri Sultan HB X),” ungkapnya pada wartawan Rabu (20/2/2019). 

Beberapa hal dicontohkan Tavip harus coba dievaluasi dan diterapkan di DIY misalnya pengubahan anggaran ke arah yang lebih efektif dan efisien. Tavip mencontohkan rencana perubahan anggaran transportasi menjadi tunjangan kinerja untuk selevel kepala dinas ataupun penghapusan tenaga honorer yang disinyalir membuat ASN malas bekerja selama ini. 

“Ada konsekuensi, misalnya saja ASN kita dinilai kerjanya bukan hanya dari kira-kira tapi data penunjang. Kemudian untuk efisiensi anggaran misalnya, mobil dinas yang melekat pada individu jabatan jadi tidak harus plat merah yang dibiayai negara namun ada tunjangan kinerja yang meningkatkan kesejahteraan, itu untuk gantinya. Spiritnya seperti ini meski teknisnya kita masih berproses. Beberapa daerah sudah punya model dan kita tinggal mengikuti mana yang akan digunakan,” ungkapnya lagi. 

Halaman:

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB