yogyakarta

Kasus DBD di Yogyakarta Meningkat

Senin, 11 Februari 2019 | 09:29 WIB

YOGYA, KRJOGJA.com - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah Kota Yogyakarta mengalami peningkatan. Data Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mencatat sepanjang Januari 2019 ada 35 kasus DBD.

Jumlah tersebut meningkat tajam dibandingkan periode sama di tahun 2018 yang hanya 7 kasus. Meskipun jumlah kasusnya meningkat namun belum ada korban meninggal.

Wakil Walikota Yogya, Heroe Poerwadi mengatakan Pemkot Yogya terus menggalakkan program pencegahan penyebaran DBD, salah satunya bekerja sama dengan UGM melalui World Mosquito Program. Yaitu melepaskan nyamuk ber-Wolbachia di sejumlah kecamatan di Kota Yogyakarta.

"Pemkot juga mengeluarkan imbauan untuk terus menggalakkan pemberantasan sarang nyamuk," terang Heroe.

Untuk menekan angka kejadian kasus DBD, World Mosquito Program (WMP) Yogyakarta melakukan studi Aplikasi Wolbachia dalam Eleminasi Dengue (AWED). Peneliti Utama WMP Prof Adi Utarini mengatakan, studi AWED telah dijalankan sejak 2016 dengan melepaskan nyamuk ber-Wolbachia di sejumlah kecamatan di Kota Yogyakarta dan penyebaran telah selesai dilakukan pada 2017.

"Dari hasil pemantauan diketahui saat ini lebih dari 90% nyamuk Aedes Aegypti di Kota Yogyakarta sudah ber-Wolbachia," ujar Prof Uut sapaan akrab Adi Utarini.

Penelitian WMPYogyakarta ini dilaksanakan oleh Pusat Kedokteran Tropis Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM. Dijelaskan Prof Uut, setiap pasien demam yang datang ke puskesmas akan ditanya kesediaannya mengikuti studi ini.

Halaman:

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB