Sebagai penjual bunga yang ada hubunganya dengan orang-orang meninggal, Bambang mengaku sering merasakan hal aneh. Ketika ada orang meninggal dan membutuhkan bunga.
Ia sudah merasakan tanda akan datang orang ke warungnya. Sebab itu, Bambang masih melayani pelanggan meskipun warung sudah tutup. Setiap hari ia buka dari pukul 05.00 – 22.00 WIB. Namun, tidak jarang ia bisa bukan hingga larut malam karena ada pembeli yang datang.
Semenjak nama warungnya dikenal, usaha Bambang ramai setiap harinya apalagi pada momen libur. Pada hari biasa, dapat menghabiskan 20 oncot bunga, sedangkan di hari besar bisa sampai 40 oncot yang terjual.
"Karena saya orang dagang, saya punya prinsip. Jangan mengikuti pasaran, tapi pasaran mengikuti saya," tutup Bambang. ( Evi Nur Afiah)