yogyakarta

Dualisme PTMSI, KONI DIY Belum Bersikap

Senin, 19 November 2018 | 05:35 WIB

YOGYA, KRJOGJA.com -  Sangat disayangkan munculnya dualisme kepemimpinan Pengda PTMSI di DIY. Dualisme itu muncul, karena imbas adanya dua pucuk pimpinann PTMSI di pusat, yaitu PP PTMSI yang diketuai Oegroseno dan PB PTMSI yang dipimpin Prof Dr Tahir. PB PTMSI merupakan hasil Munas yang disahkan KONI Pusat.

"Pengda PTMSI DIY merupakan provinsi terakhir di bawah naungan PB PTMSI, pimpinan Tahir. Secara aturan hukum yang berlaku, PP PTMSI yang dipimpin Oegroseno sudah incrach (ketetapan hukum), karena kita telah menang dalam sidang putusan  PTUN Jakarta, putusan banding PT TUN Jakarta, Putusan MA, putusan Badan Arbitrase olahraga Indonesia (BAORI) dan didukung Surat keputusan (SK) dari Menpora RI,"ujar H Bagiya Rakhmadi SH MM selaku Ketua umum (Ketum) Pengda PTMSI DIY dalam sarasehan tenismeja PTMSI DIY di Gedung Disdikpora Jalan Cendana No 9 Yogya, Minggu (18/11). 

Dalam Sarasehan tersebut, selain Bagiya Rakhmadi, pembicara lainnya adalah Drs Eka Heru Prasetya (BPO Disdikpora DIY) dan Rumphis Agus S (KONI DIY). 

"Tentunya kita sangat prihatin dengan munculnya dualisme dikubu Pengda PTMSI DIY. Ini tentu saja yang jadi korban adalah atlet dengan adanya dualisme kepemimpinan di Pengda PTMSI DIY. Jangan sampai gara-gara munculnya dualisme di kubu Pengda PTMSI menyebabkan atlet kita tidak berprestasi. Aturan berorganisasi itu kita harus punya landasan AD/ART, ini berkaitan dengan pembinaan atlet, pengiriman atlet mengikuti suatu kejuaraan dan tugas bidang organisasi tersebut mentaati anggaran dasar," tegasnya.

Sementara itu, Rumphis menyambut baik dengan sarasehan yang diadakan Pengda PTMSI DIY di bawah kepemimpinan Pak Bagiya. "Serasehan itu, sesuatu kegiatan yang baik, untuk saling berkomunikasi. Organisasi yang baik itu ada musda sesuai AD/ART bakal aman," ujarnya. (Rar)

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB