YOGYA, KRJOGJA.com - Produsen traktor asal Yogyakarta, Quick kembali memastikan kehadiran dalam Indonesia Palm Oil Conference (IPOC) 31 Oktober- 2 November 2018 di Nusa Dua Bali. Tetap membawa serta produk andalan Quick Truck, perusahaan yang berkantor pusat di Jalan Magelang ini menegaskan layanan prima purna jual bagi konsumen dalam hal ini para pengusaha sawit.
Hendro Wijayanto, Direktur Utama CV Karya Hidup Sentosa (KHS) yang membawahi brand Quick mengatakan tahun 2017 lalu respon luar biasa ditunjukkan perusahaan sawit dengan membeli produknya dalam jumlah besar. Tahun ini, meski industri sawit sedang berada dalam kelesuan namun KHS meyakini produk andalan Quick Truck masih mendapatkan perhatian dari kalangan pengusaha sawit di Indonesia.
“Keikutsertaan KHS dalam IPOC 2018 ini adalah untuk menunjukkan komitmen KHS terhadap kualitas produk Quick Truck dan pelayanan purna jualnya. Kami ingin bertemu dengan perusahaan dan perorangan yang sudah membeli, dan mendengar pengalaman mereka menggunakan Quick Truck. Kami berharap, kesaksian mereka semakin memperkuat keyakinan pengusaha-pengusaha lain untuk turut menggunakan Quick Truck,†ungkapnya pada wartawan Selasa (30/10/2018).
Menurut Hendro, KHS sangat berkomitmen pada kepuasan pelanggan di mana setiap konsumen mendapatkan standar pelayanan yang tinggi, mulai dari kesempatan melakukan uji coba (demo produk) sebelum memutuskan membeli, pelatihan pengoperasian bagi operator setelah membeli, pelayanan perbaikan dan konsultasi teknis jika ada unit yang mengalami masalah. “Selain itu, KHS juga menjamin ketersediaan spare part, semua pelayanan tersebut disiapkan KHS lewat 15 kantor cabang dan showroom di seluruh Indonesia,†sambungnya.
Quick Truck merupakan traktor angkut roda empat berbasis traktor, bukan mobil. Quick Truck diperkenalkan sebagai alat pengangkutan sawit untuk menggantikan angkong dan sepeda motor yang selama ini digunakan mengangkut TBS (tandan buah segar) dari pohon ke collection road.
“Truck ini bisa juga difungsikan untuk hal lain misalnya berlumpur, gambut, menanjak, dan medan lain yang tidak bisa ditembus kendaraan lain. Harapan kami memang bisa membantu agar sistem angkut semakin lancar yang tentu berbanding lurus pada produktivitas,†pungkasnya. (Fxh)