YOGYA, KRJOGJA.com - Hoax dan fitnah yang mengancam perpecahan, semakin memanas jelang tahun politik 2019. Menyikapi hal itu, masyarakat yang tergabung dalam Masyarakat Yogya Untuk Pemilu Damai (Mas Yuda) mengecam kerasnya penyebaran hoax dan fitnah dengan cara santun yaitu atraksi budaya.Â
Mereka menampilkan keragaman budaya mulai dari tarian hingga kuda lumping sebagai simbol penolakan terhadap hoax dan fitnah di depan Gedung Agung Yogya, Minggu (5/8). Pertunjukkan budaya tersebut sekaligus sebagai bentuk hiburan untuk wisatawan dan mempopulerkan kekayaan kesenian Yogya pada turis mancanegara yang sedang bertamasya.Â
Kordinator Mas Yuda, Toto Ispurwanto mengatakan, saat tahapan Pemilu Legislatif (Pileg) dan Pemilu Presiden (Pilpres) 2019 baru saja dimulai, ketegangan di masyarakat langsung terasa. Bahkan di beberapa daerah cenderung memanas. Sebagai miniatur Indonesia dan pusat pergerakan damai, sudah selayaknya Yogya jadi penggerak Pemilu 2019 yang damai dan berintegritas.
"Benih kegaduhan pemecah persatuan dan kesatuan bangsa terkait Pileg dan Pilpres 2019, saat ini sudah terpapar massif di media sosial," ungkap Toto. "Dari sekedar propaganda sentimen SARA, bayang-bayang aksi radikal terorisme hingga provokasi dalam bentuk perang tagar," paparnya.Â
"Kami berinisiatif dan memilih langkah preventif untuk mencegah, menangkal dan mengeliminasi potensi konflik di masyarakat dengan mendeklarasikan 2019 Pemilu di Yogya damai dan berintegritas," tegas Toto.Â
Masih menurutnya, Sikap yang diambil adalah menolak segala bentuk politisasi agama dan menolak segala bentul tagar pemecah belah bangsa. Juga mendorong semua pihak turut serta dalam menciptakan situasi politik yang sejuk, damai dan penuh kenyamanan. (Sal)