YOGYA, KRJOGJA.com - Pertumbuhan penumpang untuk arus balik yang menggunakan transportasi udara naik 10 persen dibandingkan tahun lalu. Angka ini lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya dengan 9 persen.
“Ada sekitar 5,9 juta pemudik yang sudah diantarkan dengan pesawat. Kedatangan paling banyak tetap di Joglosemar (Jogya, Solo dan Semarang) serta Surabaya. Sedangkan asal didominasi dari Medan, Makassar dan Jakarta,†kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementrian Perhubungan Agus Santoso saat inspeksi di Bandara Adisutjipto Yogyakarta, Rabu (20/6/2018).
Agus menambahkan, khusus Yogyakarta lalu lintas penumpang sangat tinggi. Terhitung pada H-7 hingga H+3, pertumbuhannya sudah mencapai 11,64 persen. Melebihi peningkatan penumpang secara nasional. Jumlah ini diperkirakan akan meningkat lagi saat puncak arus balik, yang diperkirakan terjadi pada H+4 kemarin.
“Untuk darat dan laut tentu tidak sama. Termasuk untuk arus balik. Dikarenakan besok (hari ini, red) sudah mulai masuk kerja, maka puncak arus balik terjadi dua hari,†ujarnya.
Berdasarkan laporan yang masuk ke Ditjen Perhubungan Udara, mulai H-7 hingga H+4 rata-rata tingkat isian penumpang maskapai mencapai lebih dari 90 persen. Sementara untuk ketepatan waktu, posisi teratas ditempati oleh Batik Air. Disusul Garuda Indonesia, Citilink, AirAsia dan NamAir.
“Ketepatan waktu dari maskapai penerbangan swasta juga mulai baik. Tingkat delay-nya rata-rata kurang dari 30 menit, sehingga masih dapat dimaklumi oleh calon penumpang,†ungkapnya.
Sementara itu Dirut PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi, untuk lebaran tahun ini diprediksi ada 5,5 juta penumpang yang menggunakan jasa penerbangan. Angka ini naik 8 persen dibandingkan tahun lalu dengan 5,2 juta. Pertumbuhan penumpang secara nasional naik 11 persen. Itu khusus di 13 bandara di bawah naungan PT Angkasa Pura I (Persero).
“Khusus Yogyakarta, kenaikannya justru melebihi rata-rata nasional dengan 11,64 persen. Dengan demikian, total peningkatan jumlah penumpang diperkirakan mencapai 13-15 persen,†ungkapnya.