YOGYA, KRJOGJA.com - Status waspada Gunung Merapi tidak dalam fase mengkhawatirkan hingga masyarakat tidak perlu mengungsi. Radius aman aktivitas pun telah diputuskan yakni 3 kilometer dari puncak Merapi.
Inilah yang disampaikan Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY Biwara Yuswantana usai memimpin rapat terpadu lintas instansi di kantor Pusat Pengendalian Operasi Bencana (Pusdalops) BPBD DIY Selasa (22/5/2018). Biwara mengatakan di area radius 3 kilometer tidak ada hunian masyarakat sehingga sebenarnya tidak perlu adanya pengungsian.
“Paling dekat itu Kawasan Rawan Bencana III jaraknya 5 kilometer dari puncak, jadi masih belum perlu mengungsi. Namun di sisi lain kami memahami masyarakat yang khawatir karena kejadiannya malam hari sehingga takut ada sesuatu kemudian,†ungkapnya.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, BPBD DIY pun mempersiapkan skenario untuk mengantisipasi masyarakat yang masih mengalami trauma psikologis dengan letusan besar tahun 2010 lalu. “Kami tetap mengantisipasi dan memfasilitasi apabila saat malam hari masyarakat turun untuk mengungsi, pemerintah siap baik untuk tempat pengungsian maupun logistik dan masker karena freatik ini kan abu yang dampaknya pada kesehatan,†sambungnya.
BPBD DIY menurut Biwara sudah memiliki prosedur apabila nantinya ada aktivitas yang lebih meningkat dari Gunung Merapi. Kantong pengungsian di masing-masing titik terdekat juga telah disiapkan termasuk jalur evakuasi yang jauh lebih baik dibandingkan tahun 2010 lalu.
“Di tiap kecamatan baik Turi, Pakem dan Cangkringan sudah siap titik pengungsian apabila terjadi sesuatu, petugas dan relawan juga selalu siap di titik-titik tersebut. Intinya kami sudah punya SOP dan siap untuk semua hal, termasuk BPBD Sleman juga demikian,†pungkasnya.
Sementara di KRB III sendiri total terdapat 11.259 dan hingga saat ini belum perlu mengungsi. “Berdasar status saat ini belum perlu mengungsi, karena radius amannya lebih dari 3 kilometer dan semua hunian paling dekat 5 kilometer dari puncak,†pungkasnya. (Fxh)