yogyakarta

Abraham Samad Dilirik Dua Parpol

Selasa, 17 April 2018 | 18:59 WIB

YOGYA, KRJOGJA.com - Mantan ketua KPK, Abraham Samad mengatakan sudah dilamar oleh dua partai politik. Abraham mengaku, sebagai orang nonpartisan dirinya tidak mau menikmati rayuan (lamaran) dari parpol. Namun sebagai mantan Ketua KPK, dirinya perlu melakukan ihtiar politik untuk mempersiapkan diri jika rakyat memberikan amanah.

“Kalau saya bilang tidak ada (parpol yang melobi) berarti saya dusta, enggak boleh dusta. Maka saya harus katakan ada. Partai menengah, ada dua,” kata Abraham.

Bangsa Indonesia sebenarnya memiliki semua modal yang dibutuhkan untuk menjadi negara besar dan maju. Hanya saja kesalahan dalam tata kelola menjadikan mimpi besar bangsa Indonesia tak kunjung menjadi kenyataan. “Kesalahan kita (bangsa Indonesia) tidak merancang roadmap arah pembangunan dengan jelas,” terang Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad.

Menurut Abraham, agar pembangunan terarah, pemimpin harus paham mengenai kepentingan terbesar nasionalnya (national interest). Ia mencontohkan, Amerika Serikat yang meskipun dikenal sebagai negara industri, namun sesungguhnya kekuatan utama AS ada di sektor pangan (gandum). “Amerika akan mati-matian memproteksi pertanian gandumnya agar aman,” katanya.

Dijelaskan Abraham, ketika sebuah negara sudah memahami kepentingan nasionalnya, maka seluruh potensi diarahkan/difokuskan untuk mendukung pembangunan. Menurutnya, setidaknya ada 5 national interest bangsa Indonesia, yaitu pengelolaan sumber daya alam, sektor pangan, sektor perpajakan, sektor kesehatan dan penegakan hukum. “Saat ini tata kelola di sektor-sektor penting tersebut masih buruk dengan banyak kebocoran, sehingga perlu diperbaiki,” katanya. (Dev)

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB