yogyakarta

Tekan AKI-AKB, Pelayanan Kesehatan Primer Ditingkatkan

Senin, 26 Februari 2018 | 18:11 WIB

YOGYA, KRJOGJA.com - Saat ini, sudah 90 persen ibu melahirkan di fasilitas kesehatan primer, namun masih banyak angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB). Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, masih ada  AKI sebesar 359 per 1000 kelahiran hidup.

Demikian diungkapkan dr Eni Gustina MPH, Direktur Kesehatan Keluarga, Kementerian Kesehatan, Senin (26/2/2018), dalam International Conference on Health Alma Ata University 2018 (ICHAA). Konferensi menghadirkan narasumber Prof Betty Ya-Wen Chiu PhD, Susheewa Wichaikull RN. MSN. PhD (Thailand), dan Dr Hasto Wardoyo SpOG (Bupati Kulonprogo).

Lebih lanjut, Eni menjelaskan, kematian ibu terjadi pada dua hari pertama setelah melahirkan. Mengapa hal ini bisa terjadi? Sebab ibu setelah melahirkan tidak mendapatkan pengawasan yang memadahi.

“Seharusnya, setelah melahirkan ibu harus mendapat pengawasan," katanya.

Setiap enam jam harus dicek atau dikontrol. Kalau terjadi kematian, berarti kontrol petugas kesehatan terhadap ibu setelah melahirkan masih kurang. Sedang pada bayi, lanjut Eni, kematian banyak terjadi pada minggu pertama setelah dilahirkan. Mengapa bisa begitu?

Hal ini bisa terjadi karena setelah bayi dilahirkan tidak mendapatkan pengawasan dari bidan atau tenaga kesehatan. “Seharusnya, bidan setelah menolong persalinan, tidak boleh langsung ‘lepas’, tetapi harus ada kunjungan satu, dua, dan tiga," pesannya. (R-3)

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB