yogyakarta

Jumlah Pendonor Kornea Sangat Minim

Senin, 19 Februari 2018 | 15:35 WIB

YOGYA (KRjogja.com) - Tingkat kebutaan kornea di Indonesia masih tinggi mencapai 170.465 penderita disebabkan komplikasi infeksi kornea, trauma pada mata dan kelainan bawaan. Kebutaan kornea bisa disembuhkan melalui cangkok kornea. Hanya saja jumlah donor kornea di Indonesia masih sangat sedikit.

"Saat ini hanya terdapat 14.617 calon donor mata di Indonesia," terang Ketua Bank Mata Yogyakarta Prof dr Suhardjo SU SpM(K) dalam acara ramah-tamah dan pemeriksaan mata gratis bagi calon donor kornea di Rumah Sakit Dr Yap Yogyakarta, Minggu (18/2/2018).

Selain ketersediaan kornea yang sangat terbatas, kendala lain cangkok kornea di Indonesia menurut Prof Hardjo adalah mitos dan pemahaman yang salah di masyarakat mengenai cangkok mata. Kemudian biaya cost service kornea yang masih tinggi, disebabkan regulasi pemerintah yang belum mendukung penuh mengenai pembiayaannya. "Saat ini jumlah penderita kebutaan karena kornea relatif tinggi dan tidak diimbangi dengan jumlah ketersediaan donor kornea," katanya.

Acara ramah-tamah bersama puluhan calon pendonor kornea dikemas secara interaktif dengan materi penyuluhan tentang komplikasi diabetes pada mata dan prosedur bedah kornea (keratoplasti) disampaikan oleh Dokter Hari, Melvina dan Dokter Patti. Para hadirin antusias menyimak materi dan bertanya kepada dokter. "Bank Mata Yogyakarta berkomitmen menanggulangi kebutaan karena kornea," ujar Prof Hardjo.

Acara dimeriahkan persembahan nyanyian dari anggota Yayasan Mardi Wuto dan dihadiri penerima donor kornea yang telah menjalani cangkok kornea beberapa waktu lalu. "Kegiatan ini diharapkan dapat memberi pengetahuan bagi masyarakat tentang donor kornea, serta menarik perhatian untuk bergabung menjadi calon pendonor mata," pungkas Prof Hardjo. (Dev)

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB