YOGYA, KRJOGJA.com - Kehadiran stasiun radio siaran adio Republik Indonesia (RRI) di titik-titik imajiner Indonesia makin meneguhkan bahwa Lembaga Penyiaran Publik (LPP) tersebut memiliki peran penting sebagai sabuk pengaman informasi dunia penyiaran Indonesia.
"Kehadiran studio siaran di Pulau Miyangas di sisi utara dan Pulau Rote pada bagian selatan melengkapi total 97 stasiun RRI di seluruh Indonesia. melengkapi stasiun radio di Sabang dan Merauke yang
mewakili ujung barat dan timur Indonesia. Dari jumlah tersebut, ada 34 stasiun yang berada di wilayah perbatasan. Garis imajiner ini tentu terkait dengan keindonesiaan dan ketahanan Indonesia," tegas Direktur Utama LPP RRI Muhammad Rohanuddin dalam Serah Terima Jabatan kepala LPP RRI Yogyakarta di Auditorium RRI Yogyakarta Jalan Affandi Demangan, Jumat (12/01/2017).
Menurut Rohan, kehadiran RRI di titik-titik terluar Indonesia merepresentasikan kehadiran negara. Sebab RRI dalam sejarahnya juga memiliki loyalitas terhadap tegaknya NKRI dengan kekuatan penuh
membangun visi misi kebangsaan yang multikultural.
Karena itu pula Rohan menitipkan pesan pada Kepala LPP RRI Yogyakarta yang baru agar tetap menjaga lokalitas sebagai khasanah kekayaan budaya bangsa. Sebab sudah menjadi komitmen RRI untuk memajukan kebudayaan di tiap wilayah di Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, Drs Salman yang sebelumnya menjabat kepala LPP RRI Kupang selanjutnya dilatik menjadi Kepala LPP RRI Yogyakarta. Ia menggantikan Drs Sumarlina MM yang pindah tugas menjadi Kepala LPP RRI Jakarta. (Feb)