DALAM budaya Jawa, Perkutut termasuk burung kasta atas sebagai kelangenan (kesukaan) masyarakat. Suaranya yang khas membuat masyarakat selalu tertarik untuk merawat serta memeliharanya. Kukila (burung) dalam hal ini Perkutut juga dianggap sebagai kelengkapan seorang pria Jawa sejati, selain Wisma (Rumah), Garwo (Istri), Curigo (Keris) dan Turonggo (Kuda).
Burung yang dalam bahasa latin bernama Geopelia Striata ini dipercaya dapat mendatangkan berkah bagi sang pemilik. Bahkan perkutut jenis tertentu diyakini memiliki kekuatan gaib dan dapat mempengaruhi seseorang yang merawatnya.
Perkutut Songgo Ratu
Perkutut jenis ini memiliki jambul di kepala warna putih seperti mahkota. Kaki, paruh serta bulu berwarna hitam. Kicauan Songgo Ratu juga tak begitu besar namun model lekukkan suaranya seperti Perkutut pada umumnya.
Perkutut Songgo Ratu diyakini mampu menolak santet dan bisa mendongkrak kewibawaan pemiliknya. Burung ini merupakan kelompok kasta tertinggi dalam jenis Perkutut.
Perkutut Lurah
Sesuai namanya, Perkutut jenis ini sering dipelihara orang-orang yang memiliki kedudukan. Dari Perkutut Lurah ini dipercaya memancarkan aura kewibawaan bagi sang pemilik.
Perkutut Lurah memiliki corak warna lurik. Bulu pada bagian dada yang warnanya lebih terang.