YOGYA, KRJOGJA.com - Potensi banjir dan tanah longsor di masa puncak musim penghujan butuh kesiapsiagaan semua unsur penanggulangan bencana untuk mengurangi dampak resiko bencana.
Agus Triyanto, BMKG DIY menyatakan hal tersebut saat memberikan paparan dalam dialog bersama terkait strategi penanganan dampak siklon tropis Cempaka di DIY, Kamis (07/12/2017).
"Kalau sekarang di wilayah DIY masih terasa panas ini karena ada perbedaan tekanan udara. Kalau angin dari arah Australia memang sebabkan cuaca panas, yang perlu kita waspada begitu tekanan udara berubah yang akibatkan hujan dengan curah hujan tinggi setelah panas sekian lama," kata Agus Triyanto dari BMKG DIY.
Eko Suwanto, Ketua Komisi A DPRD DIY menyatakan terkait langkah penanganan kebencanaan di DIY sudah ada prosedur dan strategi agar bisa meminimalkan dampak korban. Salah satunya dengan menyampaikan informasi peringatan dini atas ancaman bencana juga informasi akurat terkait dengan kondisi terkini terkait dampak bencana.
"Di saat bencana akibat siklon tropis Cempaka kita bisa update info dari BPBD yang rutin sampaikan situation report. Laporan berkala terkait dampak dan kebutuhan korban bisa bantu penanganan dampak bencana lebih terkoordinir dengan baik," kata Eko Suwanto, Ketua Komisi A DPRD DIY.
Paska bencana, terutama setelah langkah tanggap darurat selesai maka penanganan dampak bencana tetap butuh kerjasama antar pihak untuk pemulihan kondisi para korban terdampak.
"Jika diperlukan keterlibatan swasta dengan program CSR juga bisa bantu para korban terdampak bencana. Ada sukarelawan dan kerjasama juga rasa gotong royong yang wajib dijalankan oleh semua, ini harus kita ingatkan," kata Eko Suwanto. (*)