YOGYA, KRJOGJA.com - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berjumlah 118 dan terbagi 13 sektor, terus tumbuh sehat dalam 3 tahun terakhir, baik dari sisi neraca maupun laba. Tahun 2017, aset BUMN di Indonesia mencapai Rp 7.035 triliun dengan pendapatan Rp 2.116 triliun dan laba bersih Rp 172 triliun.
Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Resiko PT Pertamina (Persero), Gigih Prakoso Soewarta mengatakan, BUMN-BUMN berkomitmen meningkatkan kontribusi terhadap APBN. Tahun 2017 ditargetkan total setoran pajak dan dividen BUMN mencapai Rp 211 triliun, disamping ada juga setoran di luar itu seperti konsesi dan royalti.
"BUMN berkomitmen untuk terus meningkatkan kontribusi untuk APBN," terang Gigih dalam acara 'BUMN Hadir di Kampus' di University Club UGM Yogyakarta, Sabtu (28/10/2017).
Menurut Gigih, program prioritas BUMN untuk mendorong pembangunan yakni konektivitas, ketahanan energi, elektrifikasi, ketahanan pangan, perbankan dan jasa keuangan. Untuk meningkatkan produktifitas dan menurunkan biaya ekonomi, BUMN terus membangun infrastruktur darat, laut dan udara.
Di antaranya, 642 kilometer jalan tol Trans Sumatera dan 800 kilometer tol Trans Jawa. Sedangkan untuk daya saing dibangun kereta bandara dan penumpang (KRL, KRD dan LRT) dan kereta penumpang massal (MRT) serta kereta cepat.
Kemudian untuk menerangi bumi nusantara, BUMN membangun pembangkit listrik sampai ke pelosok desa. Menurut Gigih jumlah desa berlistrik meningkat dari 72.141 desa pada tahun 2016 menjadi 72.557 desa tahun 2017. Sedangkan PLTD untuk desa terpencil mencapai 355 buah terutama desa-desa di daerah perbatasan.
Tak hanya itu BUMN membangun jaringan dan akses infrastruktur digital Indonesia untuk dimanfaatkan membangun ekonomi digital Indonesia. "BUMN mendorong kesetaraan akses informasi melalui digitalisasi," katanya. (Dev)