yogyakarta

Program Danais Belum Sentuh Kemiskinan

Selasa, 5 September 2017 | 07:30 WIB

YOGYA, KRJOGJA.com - Adanya kucuran Dana Keistimewaan (Danais) diharapkan akan mampu memberikan dorongan kuat terhadap penyelesaian masalah-masalah di DIY, di antaranya masalah angka kemiskinan yang masih tinggi. Pada kenyataannya, program-program yang berasal dari Danais belum menyentuh masalah kemiskinan.

Anggota Badan Anggaran DPRD DIY Huda Tri Yudiana mengatakan, Danais selama ini harus diakui belum optimal untuk kesejahteraan masyarakat. Sejak awal DIY menerima Danais dari pusat, alokasi yang peruntukannya untuk program-program penanggulangan kemiskinan maupun perluasan kesempatan kerja sangatlah minim.  

"Penggunaan Danais selama ini terkonsentrasi hanya di beberapa tempat dan untuk beberapa pekerjaan, terutama yang terbesar untuk infrastruktur. Alokasi pro-job hanya 0,06% selama tiga tahun, sedangkan untuk pro-poor bisa dikatakan nol, padahal dua hal itu identik dengan kesejahteraan masyarakat," kata Huda, Senin (4/9/2017).

Huda tidak menafikan bahwa penggunaan Danais untuk infrastruktur akan membawa kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang. Namun untuk menghapus jurang kaya-miskin (gini ratio) dengan program itu tidak bisa dirasakan efeknya secara langsung. Ditinjau dari persebarannya, program dan kegiatan yang didanai dari Danais ini hanya menyentuh sebagian kecil dari wilayah DIY dan belum merata ke masyarakat secara luas.

"Pemerataan jangkauan wilayah sangat timpang. Kalau ditinjau per kabupaten memang (alokasi Danais) sebarannya merata. Tapi kalau kita breakdown di tingkat kecamatan, sangat kecil kecamatan yang dapat. Apalagi kalau bicara desa atau pedukuhan," terang Huda.

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menyatakan, Danais harus dikembalikan sesuai dengan tujuan keistimewaan DIY, yaitu untuk kesejahteraan masyarakat. Dewan berharap program pembangunan DIY lebih baik lagi ke depan dengan adanya perencanaan dan penyelarasan program sampai tingkat desa.

"Kewenangan pengalokasian di tangan Pemda DIY, salah satu penyelerasan anggarannya dengan menempatkan desa sebagai pusat pembangunan ekonomi," ujarnya.

Huda menegaskan, pengembangan infrastruktur memang sangat penting, namun persebaran Danais secara merata harus segera dilakukan. Mestinya setiap dusun di DIY bisa merasakan efek Danais. "Kita harapkan di ulang tahun keenam keistimewaan DIY nanti, Danais bisa dirasakan di setiap dusun. Pemerataan ini mendesak, karena orang miskin di DIY itu nyebar, tidak terkonsentrasi di beberapa titik," tandasnya.

Halaman:

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB