yogyakarta

Data Kependudukan Faktual Dibutuhkan Hadapi Bonus Demografi

Selasa, 29 Agustus 2017 | 20:37 WIB

YOGYA, KRJOGJA.com - Lonjakan jumlah penduduk usia produktif atau yang biasa disebut bonus demografi sudah dimulai sejak tahun 2012. Namun respon pemerintah untuk menyambut potensi SDM tersebut belum memenuhi harapan.

Dirjen OTDA Kemendagri, Soni Sumarsono mengungkapkan, setiap daerah seharusnya memiliki expertise mapping berisi jenis keahlian yang dibutuhkan setiap daerah. Selama ini yang ada di daerah masing-masing hanyalah data pendidikan yang dienyam oleh masing-masing penduduk usia produktif.

"Kemudian dalam aspek pendidikan, khususnya terkait tenaga terampil dan profesional. Seberapa jauh negara merespon tenaga terampil? Selama ini negara fokus mencetak sarjana, harusnya juga fokus mencetak para ahli. Oleh karena itu, SMK harus hidup kembali," tegasnya dalam Konferensi Internasional Bonus Demografi di Hotel Eastpark, Selasa (29/08/2017).

Selain itu kebijakan daerah juga harus mewadahi minat dan bakat para penduduk usia produktif tersebut. Soni Sumarsono mengatakan di Jakarta sudah tumbuh banyak co working space untuk mewadahi minat dan bakat anak-anak muda yang modalnya masih kecil.

"Jadi itu untuk anak-anak muda yang mau berusaha tapi modalnya masih kecil. Agar mendapat satu room di working space. Bisa dipakai bareng satu tim," jelasnya.

Harapannya, dengan diadakannya konferensi internasional bonus demografi dapat menghasilkan kebijakan-kebijakan yang mendukung penyerapan SDM dari usia produktif. (Mg-07)

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB