YOGYA, KRJOGJA.com - Potensi Zakat Infaq Sodaqoh (ZIS) di DIY belum secara optimal dikelola Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) se-DIY, baik yang ada di lingkungan pemerintahan maupun dari sektor swasta.
"Ke depan Baznas se-DIY harus merancang dan merealisasikan langkah upaya peningkatan optimalisasi fundraising (pengumpulan dana) ZIS. Caranya dengan meningkatkan sinergisitas dan sosialisasi kepada berbagai pihak yang terkait. Penghimpunan dana ZIS ini akan meningkatkan pendayagunaan dan pentasyarufan ZIS untuk kesejahteraan umat," urai Ketua Baznas DIY Bambang Sutiyoso SH MHum pada rapat koordinasi daerah (Rakorda DIY), Senin (07/08/2017) di Ruang Rapat III Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) DIY. Rakerda yang diikuti Pimpinan Baznas se-DIY dibuka Kabid Wakaf Kanwil Kemenag DIY Nur Rohman.
Berbagai permasalahan dan kendala dari Baznas se-DIY diutarakan, dan beberapa diantaranya diberikan solusi terkait dari ZIS dari SMA/SMK yang saat ini menjadi kewenangan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY serta penganggaran untuk Baznas Tanggap Bencana (BTB).
Bambang mengingatkan agar Baznas se DIY terus meningkatkan kualitas layanan pengelolaan zakat. "Beberapa agenda diantaranya, perlu perumusan program aksi bersama antara Baznas DIY dan Baznas kabupaten/kota, pembinaan/kemitraan lembaga amil zakat (LAZ), serta meningkatkan jalinan kerjasama dengan unsur pemerintah/swasta/masyarakat," katanya.
Kabid Wakaf Kanwil Kemenag DIY Nur Rohman mengingatkan Baznas agar dapat menggugah kesadaran masyarakat untuk menunaikan zakat. "Baznas harus punya cara supaya masyarakat dalam mengeluarkan zakat tidak berat. Selain itu Baznas bisa memberdayakan mustahik yang pada akhirnya nanti menjadi muzaki," kata Nur Rohman sembari menambahkan Baznas perlu pula melakukan sosialisasi ke takmir-takmir masjid untuk membentuk unit pengumpul zakat (UPZ).(Wid)