yogyakarta

‘Dhemit’ Rutin Kumpul di Alkid

Senin, 31 Juli 2017 | 16:35 WIB

BERBAGAI komunitas atau klub sepeda mudah ditemukan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Salah satunya yang menamakan komunitas sepeda “Dhemen Memitran” (Dhemit) yang biasa berkumpul di Alun-alun Kidul (Alkid) Kraton Yogyakarta setiap Rabu dan Sabtu pagi. Setelah anggota-anggotanya berkumpul di Alkid lalu dilanjutkan gowes. Khusus hari Rabu jarak gowes kisaran 50 kilometer dan Sabtunya kisaran 30 kilometer.

“Kalau mengikuti even sepeda gembira, ada yang berkumpul di Alkid dahulu, ada juga yang langsung menuju ke lokasi start. Kalau datang semua, jumlah anggota kami yang aktif ada 35 orang,” ungkap Koordinator Lapangan (Korlap) Dhemit, Kardiman, baru-baru ini.

Menurut Kardiman, jadwal rutin gowes setiap anggota mayoritas seminggu dua kali, Rabu dan Sabtu. Jika, ketika Minggu atau hari libur lain (selain Rabu dan Sabtu) ada sepeda gembira, menjadikan jadwal gowes bisa lebih dua kali dalam seminggu. Ketika bisa bertemu dengan klub atau komunitas sepeda lain, bisa saling berbagi informasi dan pengalaman seputar komunitas sepeda. Manfaat lainnya, antara lain dapat menjadi wahana untuk mempererat tali silaturahmi dan menambah kenalan sesama goweser.

Uniknya, anggota Dhemit mayoritas bapak-bapak sudah pensiunan, bahkan ada yang umur 80 tahun masih aktif mengikuti gowes. Ketika saling berkumpul dan bercanda-ria menjadi hiburan tersendiri. Tak kalah penting bisa menyalurkan hobi bersepeda, menjaga kesehatan dan mendapatkan hiburan. Lalu pas gowes sampai berbagai tempat, biasa juga datang ke lokasi kuliner, yaitu memilih makanan enak serta bergizi. Apalagi rute gowes sering berpindah-pindah, baik ke utara, selatan, timur maupun barat.

“Dengan adanya wadah komunitas, lalu rutin gowes ada banyak segi manfaat kita peroleh, misalnya semakin guyub-rukun, mendapatkan hiburan, sarana berolahraga maupun memperoleh gizi yang bagus dengan memilih lokasi kuliner yang tepat,” terang Kardiman.

Selain rutin kumpul dan gowes mulai dari Alkid, pihaknya juga menggelar arisan. Tempatnya berpindah-pindah, dari rumah satu anggota ke anggota lain. Ada juga yang ngunduh seperti di lokasi kuliner. Jika ada anggota/keluarga yang sakit saling menjenguk, bahkan datang melayat ketika ada yang meninggal dunia. Uang diambilkan dari kas, sebab sebulan sekali anggota iuran minimal Rp 10.000 peranggota. Selain itu masih sering ditambah dari uangan bantingan(sukarela) sebelum takziyah maupun menjenguk yang sakit. (Yan)

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB