YOGYA (KRjogja.com) - Sejarah mempunyai peran sangat penting bagi sebuah negara atau daerah. Selain sebagai dasar pembangunan, memahami sejarah juga akan membentuk karakter manusia yang mulia.
Karena itu, Dinas Kebudayaan DIY terus mengajak generasi muda (pelajar/mahasiwa) untuk belajar dan memahami sejarah daerahnya melalui forum pembinaan dan pengembangan kesejarahan, yang telah memasuki tahun ke-3 penyelenggaraan. Tahun ini mengangkat tema 'Perjuangan dan Pendidikan, diikuti tak kurang 250 peserta mayoritas pelajar, mahasiswa serta sejumlah guru sejarah.Â
Kepala Bidang Sejarah, Bahasa dan Sastra Dinas Kebudayaan DIY Erlina Hidayati mengatakan, DIY punya banyak sejarah yang sangat mengagumkan. Di bidang pendidikan, DIY punya basis-basis pendidikan yang sarat nilai, seperti Tamansiswa, Muhammadiyah, Kraton dan Pura Pakualaman serta Misi dan Zending (pendidikan Katolik/Protestan).Â
"Sejarah mengenai basis-basis pendidikan tersebut kita ulas untuk dipahami oleh siswa," terang Erlina kepada KRjogja.com disela diskusi di Omah Sor Sawo, Jalan Tamansiswa Yogyakarta, Kamis (6/7/2017). Diskusi dipandu moderetor Den Baguse Ngarso.Â
Untuk memberi gambaran yang lebih komprehensif, dihadikan narasumber yang kompeten dari perguruan tinggi di DIY. Tak hanya itu, peserta juga diajak mengunjungi situs-situs sejarah antara lain Museum Dewantara Kirti Griya untuk mengenal lebih dalam Organisasi Tamansiswa dan pendirinya Ki Hadjar Dewantara. "Kunjungan ini dimaksudkan agar peserta tidak hanya mendapatkan teori saja, melainkan juga mendapatkan visualisasi supaya lebih paham," katanya. (Dev)