yogyakarta

Guru BK Minta Siswi yang Dihamili Berbohong ke Orangtua

Kamis, 6 Juli 2017 | 15:05 WIB

YOGYA, KRJOGJA.com - Bejat, kata yang layak disematkan pada P (54) guru BK sebuah MTs di Giriloyo Bantul. Guru yang harusnya memegang slogan 'di gugu lan ditiru' ternyata malah berlaku sebaliknya hingga membuat salah satu siswinya hamil 6 bulan. 

Kejadian asusila tersebut terjadi sekitar Januari 2017  di rumah kosong milik P di Karangnongko Bantul dan bahkan dilakukan hingga 10 kali. Korban berinisial A yang masih berusia 15 tahun tak punya pilihan lain selain menuruti nafsu si guru yang menjanjikan menikahi siri saat  hamil. 

Tindakan asusila tersebut semakin tak bisa ditoleransi saat ternyata P merancang sebuah cerita bohong di depan keluarga A. Bahkan, A yang sempat diintimidasi melalui pesan singkat untuk tak menceritakan pada siapapun tentang kejadian sebenarnya. Bahkan,  diminta berbohong di hadapan orangtuanya sendiri. 

Baca Sebelumnya :

Siswi MTs di Bantul Curhat ke Guru BK Malah Dihamili

Perilaku memprihatinkan ini diceritakan oleh Ina, ibunda A saat bertemu dengan wartawan di kantor Jogja Police Watch (JPW) Jalan Monjali Sinduadi Mlati Sleman Kamis (6/7/2017). Ina mengungkap P mengarang cerita bahwa bersimpati dengan kehamilan A yang menurut P dilakukan oleh Rio anak muda dari Magelang. 

Padahal, diketahui kemudian tokoh Rio itu hanya fiktif dan akal-akalan P saja agar orangtua A tak mencurigainya sebagai pelaku asusila tersebut. "Saya menemukan hal lain saat menyita handphone anak saya, ternyata guru BK itu sendiri yang menghamili anak saya. Pesan yang dikirim 18 Juni itu bilang jangan sampai orang tahu, dia bilang "Positif wae karo sik tak omongke wingi nek ora aku trimo mati ndak nama sekolah hancur-hancuran," ungkap Ina. 

Pesan itu pulalah yang diduga Ina sebagai salah satu bentuk intimidasi agar puterinya tak mengungkapkan kejadian sebenarnya pada siapapun. "Mungkin anak saya jadi takut dan tak mau cerita apa-apa, sampai akhirnya saya menemukan fakta itu di handphonennya. Itu juga alasan akhirnya saya melapor ke polisi," lanjut ibu dua anak ini. 

Halaman:

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB