YOGYA, KRJOGJA.Com - Selain menyimpan sejuta potensi, bidang Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) juga menyimpan segudang masalah. Mulai dari sengkarut korupsi dan intransparansi, kebergantungan pada asing, hingga masalah kesejahteraan dan lingkungan.
Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengaku, setiap ia datang ke berbagai daerah, beragam masalah itu selalu muncul. "Jadilah saya terpikir. Kita ubah saja namanya jadi Kementerian Energi Sumber Daya Masalah," kelakarnya disambut tawa hadirin dalam seminar energi di Balai Senat UGM, Selasa (25/04).
Walau demikian, ragam dan sulitnya masalah yang ada dalam dunia ESDM tidak selayaknya membuat anak-anak bangsa menyerah. Indonesia menurutnya, telah punya landasan ideologi yang sangat baik dalam Pasal 33 UUD 1945.
Dalam pasal itu, para pendiri bangsa mengutarakan bahwa bumi dan air seluruhnya dikuasai oleh negara. Dari penguasaan tersebut, negara kemudian berkewajiban mendistribusikan hasilnya sebesar-besarnya demi kemakmuran rakyat.
"Dan dari pasal itu, para founding fathers punya impian: mengelola sumber daya alam dengan dana kita sendiri. Teknologi sendiri. Pengolahan dan pemanfaatan sendiri. Oleh putra putri terbaik kita," ungkapnya.
Sayangnya, impian tersebut belum berhasil diwujudkan hingga saat ini 71 tahun Indonesia merdeka. Ada kesenjangan yang lebar antara cita-cita dengan realita.
"Dan tugas kita sekarang untuk mengurangi gap antara keduanya. Mulai dari sedikit demi sedikit mempercayai perusahaan lokal dan putra putri kita sendiri," pungkasnya. (Mg-21)