yogyakarta

PKS DIY Gelar Rakorwil, Ketimpangan Ekonomi dan Klitih Jadi Tema Besar

Minggu, 26 Maret 2017 | 14:30 WIB

YOGYA, KRJOGJA.com - PKS DIY Minggu (26/3/2017) menggelar Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) 2017 bertempat di gedung Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS DIY. Beberapa tema besar diangkat dalam rapat tersebut diantaranya permasalahan tingginya ketimpangan ekonomi dan maraknya aksi kekerasan klitih di wilayah DIY beberapa waktu terakhir.

HM Darul Falah Ketua Umum PKS DIY kepada wartawan mengatakan Rakerwil 2017 ini diikuti tak kurang 184 orang dari unsur DPW dan DPD PKS lima kabupaten kota DIY. Ada beberapa agenda besar yang dibahas selain program kerja partai di tahun kedua kepengurusan.

"Ada tiga tema besar yang juga kita bahas yakni ketimpangan ekonomi DIY yang ternyata masih sangat tinggi dengan gini ratio yang tercatat terus bertambah, kita juga bahas tema darurat keluarga di mana mengakibatkan kasus klitih masih saja terjadi. Kami juga bahas implementasi UUK DIY yang dirasa belum bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat," ungkapnya.

Tema-tema yang jadi permasalahan tersebut menurut Falah saling terkait satu sama lain dan harus segera dicari solusinya oleh stakeholder DIY. "Kami segera minta kader kami di legislatif untuk mencari solusi bersama Pemda DIY karena PKS juga punya fraksi di DPRD DIY," lanjutnya.

Agus Sumartono Ketua FPKS DIY menambahkan pihaknya akan terus meminta pemda mengoptimalkan anggaran baik itu APBD, dana keistimewaan maupun dana desa untuk mengurai permasalahan yang saat ini dihadapi DIY tersebut. "Kami menilai sumber permasalahan itu karena masyarakat masih kurang sejahtera, masalah keluarga yang menyebabkan kekerasan sangat mungkin sumbernya ekonomi, inilah mengapa kami dorong pemanfaatan anggaran yang tepat untuk masyarakat," terangnya.

PKS sendiri sudah menyiapkan beberapa langkah konkrit untuk membantu mengurai permasalahan terkait darurat keluarga yakni dengan program Rumah Keluarga Indonesia (RKI) yang saat ini sudah ada di 74 kecamatan di seluruh DIY. Program ini dinilai bisa menyelamatkan generasi muda yang bakal menjadi calon pemimpin Indonesia di usia emas 2045 mendatang.

"Delapan program kita sentuh dalam RKI yakni mulai pembekalan pranikah, keluarga sakinah, parenting, pojok untuk anak dan remaja, pemberdayaan ekonomi keluarga, menyapa lansia, konsultan keluarga dan pendidikan politik keluarga. Kita lakukan fungsi preventif dan ditargetkan pada 2018 ada 522 RKI di seluruh DIY," ungkap Ketua BPKK PKS DIY Sri Yatmi. (Fxh)

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB